Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelompok Bahan Makanan Hanya Memiliki Andil Kecil pada Inflasi Bulan Juni

Kelompok Bahan Makanan Hanya Memiliki Andil Kecil pada Inflasi Bulan Juni Kredit Foto: Bambang Ismoyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada bulan Juni kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa angka inflasi sebesar 0,69%. Hal tersebut diutarakan oleh Kepala BPS, Suhariyanto di Gedung Badan Pusat Statistik Jakarta, Senin (3/6/2017).

Dari angka 0,69 persen tersebut, bahan makanan andilnya hanya 0,14. Padahal harga bahan pangan biasanya mengalami kenaikan harga di bulan Ramadan. "Bahan makanan mengalami inflasi 0,69. Andilnya kecil, yaitu 0,14. Bahwa harga bahan pangan yang biasanya bergejolak dibulan lebaran, seperti daging kemudian beras tidak terjadi pada lebaran ini. Andil inflasi 0,14% terjadi karena kenaikan umumnya oleh sayur-sayuran, andilnya kecil-kecil," ucap Suhariyanto.

Bila lebih detail, sumbangan inflasi bahan makanan tersebut berasal dari ikan segar, yaitu sebesar 0,05%, kemudian daging dan ayam masing-masing 0,03%, pepaya 0,02%, dan sayur-sayuran, seperti timun, tomat, kelapa, bayam, dan lainnya (sayuran kecil) masing-masing sebesar 0,01%.

Sementara untuk makanan jadi terjadi inflasi sebesar 0,39% dengan andil 0,07%. "Untuk makanan jadi itu inflasinya adalah 0,39. Sumbangannya 0,07%. Yang menyumbang inflasi dari makanan jadi ini adalah kue kering kemudian ada mi, nasi, dan rokok masing-masing 0,01," tutup Suhariyanto.

Lebih lanjutnya, Inflasi bulan Juni 2017 sebesar 0,69% ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu:?

  1. Kelompok bahan makanan sebesar 0,69%; Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,39%.
  2. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,75%.
  3. Kelompok sandang sebesar 0,78%.
  4. Kelompok kesehatan sebesar 0,34%.
  5. Kelompok pendidikan rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07%.
  6. Kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,27%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: