Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Juni 2017, Nilai Tukar Petani Jabar Naik 0,50 Persen

Juni 2017, Nilai Tukar Petani Jabar Naik 0,50 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Berdasarkan hasil pemantauan harga di 18 kabupaten di Provinsi Jawa Barat pada Juni 2017 (Nilai Tukar Petani) NTP Jawa Barat mengalami kenaikan 0,50 persen dibandingkan NTP Mei 2017 dari 103,94 menjadi 104,46.?

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dody Herlando mengungkapkan kenaikan ini disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian, Indeks Harga Diterima Petani (IT) naik sebesar 0,85 persen, sementara indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani atau Indeks Harga Dibayar Petani (IB) naik sebesar 0,35 persen.?

"NTP Jawa Barat mengalami kenaikan 0,50 persen dibandingkan NTP Mei 2017 dari 103,94 menjadi 104,46,"katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (3/7/2017).

Dody menjelaskan, lima Subsektor pertanian serentak mengalami kenaikan NTP, tertinggi NTP?Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,34 persen dari 100,48 menjadi 101,83, diikuti NTP Subsektor Peternakan naik sebesar 0,58 persen dari 113,76 menjadi 114,42, NTP Perikanan naik sebesar 0,56 persen dari 101,38 menjadi 101,95, NTP Subsektor Hortikultura naik 0,47 persen dari 112,01 menjadi 112,54, NTP Subsektor Tanaman Pangan naik 0,20 persen dari?97,03 menjadi 97,23.

"Paling tinggi NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,34 persen dari 100,48 menjadi 101,83,"ungkapnya

Lebih jauh Dody mengungkapkan tujuh kelompok pengeluaran serentak mengalami inflasi, tertinggi terjadi pada Kelompok Sandang inflasi sebesar 1,30 persen, diikuti Kelompok Perumahan inflasi sebesar 0,74 persen, Kelompok Kesehatan inflasi sebesar 0,62 persen, Kelompok Transportasi & Komunikasi sebesar 0,50 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau inflasi sebesar 0,38 persen, Kelompok Bahan Makanan inflasi sebesar 0,33 persen, dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga inflasi sebesar 0,13
persen.

"Di Daerah Perdesaan Jawa Barat Konsumsi Rumah Tangga pada Juni 2017 terjadi inflasi sebesar 0,44
persen,"ujarnya

Sementara itu, harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat Petani Jawa Barat sebesar Rp4.556,57 per kilogram atau naik 3,34 persen dibandingkan harga GKP Mei 2017 Rp4.409,45. Gabah Kering Giling?(GKG) di Tingkat Petani naik 0,01 persen dari Rp5.037,88 menjadi Rp5.038,57 per kilogram, dan untuk?Gabah Kualitas Rendah naik 1,93 persen dari Rp3.622,25 menjadi Rp3.692,31 per kilogram.?

Dodi menambahkan, pada Juni 2017, rata-rata harga beras di Tingkat Penggilingan Rp9.585,76 per kilogram atau turun 0,53 persen dibandingkan Mei 2017 yang tercatat Rp9.637,30. Berdasarkan patahan (broken) beras, kualitas Beras Premium naik 1,34 persen dari Rp10.065,83 menjadi Rp 10.200,77, sedangkan Medium turun 1,72 persen dari Rp9.426,81 menjadi Rp9.265,00, dan Beras kualitas Rendah turun 2,70 persen dari Rp8.720,00 menjadi Rp8.484,62.

"Kenaikan harga gabah juga mendorong kenaikan harga beras untuk kelas premium. Namun tidak untuk kelas medium,?pungkasnya.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: