Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wartawan Tiongkok Kagum Gaya Blusukan Jokowi

Wartawan Tiongkok Kagum Gaya Blusukan Jokowi Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebiasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang gemar melakukan blusukan mendapat pujian dari delegasi Persatuan Wartawan Tiongkok (PWT). Kekaguman wartawan Tiongkok pada blusukan Jokowi itu disampaikan dalam pertemuan antara PWT dengan Deputi Kantor Staf Presiden bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Eko Sulistyo di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu sore (9/7). Untuk diketahui, delegasi PWT sedang berkunjung ke Jakarta memenuhi undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).?

"Presiden Jokowi tahu bagaimana cara mendapatkan masukan yang benar tentang problematika yang dihadapi rakyat," ujar Deputi Hubungan Luar Negeri PWT, Fang Xinjian, Minggu (9/7/2017).

Fang menambahkan aksi blusukan dari orang nomor satu di Indonesia ini merupakan bukti serta komitmen Jokowi berinteraksi dengan rakyatnya dan dinilai sebagai cara yang pas untuk memahami persoalan yang dialami rakyat.

Dia berujar, metode blusukan ini juga dilakukan raja-raja Tiongkok di masa lalu, di samping tentu saja mendengarkan laporan dari menteri-menteri dan pejabat lain.

Selain itu, para pewarta dari negeri tirai bambu itu juga kaget ketika tahu kalau Jokowi merupakan presiden yang aktif di media sosial.

"Sejak jadi Walikota Solo, Presiden Jokowi sudah aktif di media sosial. Apalagi setelah jadi Gubernur Jakarta, dan kini jadi Presiden Indonesia," kata Eko Sulistyo sambil menambahkan Jokowi mengelola langsung akun media sosial yang dia punya.

"Pengikut akun medos Presiden Jokowi cukup banyak. Salah satu yang terbanyak di dunia. Kira-kira nomor tiga untuk Twitter," tambah Eko Sulistyo.

Sementara Fang Xinjian mengatakan, berinteraksi melalui medsos pada dasarnya juga sama dengan blusukan, yakni untuk mendapatkan informasi akurat mengenai perkembangan dan persoalan yang dialami rakyat.

"Ini sudah benar. Tradisi ini perlu dilakukan terus," ujar Fang Xinjian.

Sementara Pimred Harian Hunan Gong Zhengweng sebelumnya menyarakan praktisi media siber Indonesia mengembangkan platform media asli Indonesia.

Dia mencontohkan strategi yang dilakukan Tiongkok untuk mendorong pertumbuhan platform media buatan negeri sendiri seperti Baidu yang didirikan tahun 2000. Pemeritah Tiongkok mengontrol penggunaan mesin pencari lain untuk memberi kesempatan kepada platform asli Tiongkok berkembang.

"Dulu banyak yang mengkritik dan mengecam pembatasan itu. Sekarang baru hasilnya terlihat, kami bisa menguasai pasar sendiri," demikian Gong Zhengweng.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: