Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Tahun Terakhir, Permintaan Jepang Atas Cangkang Sawit Indonesia Tumbuh 40 % Lebih

3 Tahun Terakhir, Permintaan Jepang Atas Cangkang Sawit Indonesia Tumbuh 40 % Lebih Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Perhepi, Bayu Krisnamurthi apresiasi kerja sama Indonesia-Jepang terkait permintaan cangkang sawit naik dengan pesat.

Hadir sebagai narasumber acara, Bayu mengatakan ekspor biomasa sawit ke Jepang tahun 2016 mencapai 450 ribu ton dan ke Korea mencapai 400 ribu ton, dengan nilai ekspor total kedua negara itu senilai lebih dari Rp1 triliun.

"Tetapi yg lebih penting diperhatikan, permintaan cangkang sawit oleh perusahaan-perusahaan Jepang tumbuh lebih dari 40% per tahun dalam 3 tahun terakhir," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Lanjutnya, saat ini harga cangkang sawit saat ini berkisar antara US$80-85 per ton f.o.b. Penjelasan yang diperoleh dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang menyebutkan bahwa energi mix Jepang saat ini telah mencapai 14,6% dalam bentuk energi baru dan terbarukan (EBT), dimana 2% nya adalah dari bioenergi termasuk cangkang sawit.

"Jepang mentargetkan untuk meningkatkan EBT menjadi 25% pada tahun 2030, termasuk bioenergi menjadi 4%. Dalam hal ini pemerintah Jepang menetapkan kebijakan harga jual listrik dari EBT (dikenal dengan Feed in Tarif), sehingga dapat menarik investasi." tambahnya.

"Kegiatan promosi dan diplomasi itu diisi juga dengan one-on-one business meeting." Lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia Dikky Akhmar menyatakan pihaknya akan menanda-tangani kontrak penjualan cangkang sawit dengan pihak Jepang untuk 10 tahun kedepan, yang akan digunakan untuk 5 pembangkit listrik di Jepang dengan kapasitas sekitar 320 MW.

Duta Besar Indonesia di Tokyo, Arifin Tasrif, menambahkan bahwa telah ada rencana investasi pembangunan pembangkit listrik 40 MW di Ibaraki Jepang yang akan menggunakan biofuel sawit dari Indonesia sebagai bahan baku energinya.

Sebelumnya, delegasi Sawit Indonesia yang terdiri dari wakil Kemen ESDM, Kemen Perdagangan, BPDP Sawit, Perhepi, Aprobi, Apcasi, dan wakil dari eksportir, berkunjung ke Tokyo dan Osaka untuk suatu misi promosi dan diplomasi dagang produk sawit tanggal 10 sd 14 Juli 2017.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: