Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisruh PPDB Online, Warga Segel Jalan Masuk SMPN 3 Balikpapan

Kisruh PPDB Online, Warga Segel Jalan Masuk SMPN 3 Balikpapan Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Pelaksanaan PPDB online tingkat SMP di Balikpapan diwarnai aksi demo dan penyegelan jalan masuk sekolah. Di SMP 3 Jalan Strat III Indrakila, warga RT24 dan 25 yang ada di lingkungan sekolah melakukan protes bahkan penyegelan jalan sekolah pada Rabu (12/7/2017). Penyebab siswa tidak mampu (gakin) di sekitar sekolah tidak tertampung oleh pihak sekolah karena tidak memenuhi kriteria.

Sebelumnya di lingkungan sekitar SMPN 22 dan SMPN 17 ?Balikpapan Tengah, warga juga melakukan protes karena siswa yang berada di lingkungan sekolah tidak diterima meski akhirnya kasus ini dapat diselesaikan. Adapun, di SMPN 3 Balikpapan Utara warga yang juga pemilik jalan masuk sekolah melakukan aksi segel?dengan cara memasang spanduk kuning bertuliskan Jalan Masuk Disegel.

Ketua LPM Gunung Samarinda Bambang Irawan mengatakan warga memiliki hak penuh atas jalan masuk sekolah karena jalan tersebut merupakan?tanah warga.

"Mengingat jalur ini dulunya tidak ada. Yang awal jalur SMP ini yang jalur di depan tidak bisa masuk mobil. Jadi, semua dirembuk, SMP 3 minta lahan warga digunakan. Nah, ahli waris ini Pak Mul RT 24 dan keluarganya. Spanduk yang ada sementara terpasang. Saya enggak berwenang itu kan hak ahli waris kecuali sudah selesai mungkin bisa dibuka lagi," sambung Bambang.

Bambang mengatakan warga menilai kepala sekolah SMPN 3 yang baru kurang luwes dalam berkomunikasi dengan warga setempat. "Ya kayak kuang luwes yang ini kepala sekolahnya," nilainya

Ketua RT 24 Mulyono ?yang juga ahli waris mengakui jalan tersebut?milik keluarha namun diserahkan secara sukarela sebagai jalan umum menuju?sekolah. "Ya kepentingan dulu untuk umum untuk sekolah," ujarnya.

Penyegalan ini, diakuinya, karena ada persoalan PPDB online yakni 10 anak tidak diterima dengan alasan nilai tidak mencukupu.

"Anak-anak di RT 24 dan 25 tertolak karena nilai akhir tidak memenuhi syarat. Itu lewat jalur BL dan reguler juga ditolak. Kita sarankan orang tua ke sekolah pilihan. Ada yang diterima dan ada yang ditolak karena semua gunakan sistem online," pungkasnya.

Adapun, Warta Ekonomi belum bisa?mengonfirmasi pihak sekolah dengan alasan kepala sekolah?sedang berada kegiatan luar sekolah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: