Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapolri Akui Paling Malas Diwawancara Doorstop

Kapolri Akui Paling Malas Diwawancara Doorstop Kredit Foto: Angga Nugraha
Warta Ekonomi, Semarang -

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku dirinya paling menghindari wawancara "doorstop" atau mencegat, yakni wartawan tak dikenal menghadang narasumber.

Hal tersebut diungkapkan Tito saat menjadi pembicara dalam Focused Group Discussion (FGD) Manajemen Komunikasi Pemerintah di Era Digital di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2017).

"Saya paling menghindari 'doorstop' karena saya tidak tahu siapa wartawan yang saya hadapi, apakah akan 'menyerang' saya. Kita ngomong apa nulisnya beda," katanya.

Saat ini, menurut dia, Polri sedang berupaya membangun kepercayaan publik melalui manajemen media.

Ia menyebut adanya media konvensional dan media sosial yang dirasa cukup cepat dan instan dalam membentuk opini publik.

"Media konvensional lebih mudah di-setting. Yang tidak mudah kalau pimpinan medianya juga memiliki kepentingan politik," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu dilakukan pendekatan personal.

Salah satu tantangan terbesar dalam membangun opini publik saat ini, menurut dia, yakni media sosial.

"Di media sosial, semua orang bisa jadi 'citizen jurnalis'. Ini lebih liar, pengelolaannya harus berbeda," katanya.

Berkembangnya teknologi informasi, lanjut dia, menyebabkan munculnya dunia tanpa batas.

Ia menuturkan demokratisasi atau demokrasi liberal yang terjadi tidak bisa dibendung lagi.

"Demokrasi yang lebih liberal membuat kita harus bertanggung jawab kepada rakyat. Oleh karena itu kita harus merebut kepercayaan publik," katanya.

Salah satu tips yang disampaikan Tito dalam upaya meraih kepercayaan publik yakni dengan bicara jujur ke media massa.

"Jujur ke media, tetapi tidak semua informasi kami sampaikan ke media," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: