Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ricky Avenzora Desak Pemerintah Jangan Mau Didikte LSM

Ricky Avenzora Desak Pemerintah Jangan Mau Didikte LSM Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat kehutanan dan lingkungan Ricky Avenzora mengingatkan pemerintah untuk tidak boleh membiarkan elitis mafia donor dana dan LSM lingkungan melakukan tekanan untuk kepentingan bangsa lain terhadap Indonesia.

"Di sisi lain, pejabat-pejabat terkait donor dana harus dicegah agar tidak membentuk kartel SDM untuk memuluskan berbagai potensi kejahatan kerah putih yang potensial terjadi dalam penggunaan dana donor," kata Ricky dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (14/7/2017).

Ricky mengingatkan bahwa sejak tahun lalu lebih dari US$44 juta hibah dana lingkungan telah dikucurkan tanpa pengawasan kepada berbagai LSM lingkungan dan institusi di Indonesia.

"Pemerintah harus tegas menetapkan pola alokasi pembiayaan penggunaan donor dana secara rinci dan rigit serta DPR harus selektif dalam mengizinkan pemerintah dalam mengambil/menerima utang yang berkaitan dengan isu lingkungan," kata Ricky.

Menurut Ricky, berbagai potensi capital flight dalam dinamika donor harus ditekan menjadi sekecil mungkin, sedangkan integritas keilmuan serta profesionalisme kerja harus ditegakkan secara terukur.

"Berbagai kegagalan bisa saja tidak perlu dipermasalahkan karena semua sudah sama-sama tahu penyebabnya, namun proses pembelajaran harus sama-sama ditegakkan dan disepakati untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama," sebutnya.

Dia mengungkapkan cukup banyak LSM penerima dana lingkungan dari lembaga Climate and Land Use Alliance (CLUA) yang berpusat di San Francisco, California, AS. Mereka di antaranya adalah HuMa (US$575 ribu), Jerat (US$114 ribu), FPP (US$3.573,477), AMAN (US$699,826), JKPP (US$800 ribu), KKI WARSI (US$595,289), Kemitraan (US$1.230,400), Mongabay Org Corp (US$735 ribu), RAN (US$2.096,000), Samdhana Inc (US$3.922,429), WetlandS Int (US$249,962), WWF (US$200,445), dan WALHI (US$536,662).

Lembaga lain yang juga terlihat sebagai penerima dana adalah SEKALA (US$1.316,939), CIFOR (US$415,000), FFI (US$449,218), dan ICRAF (US$497,196) serta Stichting Oxfam Novib (US$700 ribu).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: