Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Kebijakan Utama untuk Diversifikasi Ekonomi

Tiga Kebijakan Utama untuk Diversifikasi Ekonomi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia yang diinisiasi bersama oleh Gubernur Bank Indonesia serta?Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menyimpulkan bahwa langkah terintegrasi untuk memperluas diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah yang masih banyak ditopang komoditas primer perlu terus didorong.

Hal ini penting untuk memperkuat struktur sumber perekonomian secara merata di Indonesia, tidak hanya terpusat kepada beberapa sektor, terutama sektor komoditas primer yang dapat menyebabkan perekonomian Indonesia rentan terhadap gejolak global.

"Rapat Koordinasi mengidentifikasi bahwa strategi memperluas diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi di daerah perlu diarahkan kepada tiga kebijakan utama," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/7/2017).

Pertama, memperkuat pembangunan infrastruktur dasar daerah, terus mengembangkan investasi sumber daya manusia yang terampil, dan memperkuat tata kelola birokrasi. Kedua, mengoptimalkan berbagai potensi sektor ekonomi daerah, baik melalui diversifikasi vertikal (hilirisasi) maupun horisontal.?

"Ketiga, mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri secara terpadu," tuturnya. Adapun Rapat Koordinasi menghasilkan beberapa pokok rekomendasi dan kesepakatan penting yang akan diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang konsisten dan bersinergi sebagai berikut:

1. Mempercepat berbagai upaya terkait: (i) penguatan infrastruktur dasar terkait infrastruktur konektivitas, listrik, dan energi, ?(ii) peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, serta (iii) pemberian kemudahan pengurusan perizinan penanaman modal langsung di daerah, terutama terkait masalah tanah dan tata ruang.

2. Memperkuat implementasi pengembangan infrastruktur, terutama untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, antara lain melalui:

  • Pengembangan pelabuhan untuk mendukung implementasi tol laut yang terintegrasi dengan rencana Program Rumah Kita sebagai pusat logistik. Pengembangan pelabuhan diprioritaskan pada 5 pelabuhan hub (Belawan/Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Bitung), 19 pelabuhan feeder, dan lebih dari 100 sub-feeder di berbagai daerah.
  • Implementasi integrasi moda pendukung tol laut melalui kombinasi pengangkutan logistik, termasuk melalui pengembangan short-sea shipping di wilayah pesisir sebagai alternatif angkutan barang dan melalui integrasi dengan jalan darat nasional.
  • Pengembangan jalur kereta api sepanjang 3.258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua, disertai penyelenggaraan kereta api perintis pada 10 lintas. Khusus pengembangan jaringan kereta api di luar Jawa, pengembangan difokuskan sebagai moda pengangkutan logistik.
  • Khusus di Kalimantan, penguatan infrastruktur konektivitas difokuskan pada pengembangan Pelabuhan Terminal Kijing di Kalimantan Barat dan Pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta di Kalimantan Timur; pengembangan tiga Proyek Strategis Nasional Bandara di Sebatik Kaltara, Tjilik Riwut Kalimantan Tengah, dan Syamsuddin Noor Kalimantan Selatan, serta pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning di Kalimantan Utara.

3. Pembangunan kemandirian dan ketahanan energi perlu dilakukan melalui percepatan pengembangan infrastruktur energi; peningkatan efisiensi, konservasi energi dan lingkungan; pengembangan energi baru dan terbarukan; penyelarasan target fiskal yang mendukung kebijakan energi; serta penguasaan teknologi dan peningkatan nilai tambah. Arah kebijakan tersebut dilakukan baik secara nasional maupun daerah dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi di masing-masing daerah (local wisdom).

4. Peningkatan peran serta daerah dan nasional dalam pengembangan energi dilakukan melalui penerapan skema kerja sama BUMD/BUMN dengan kebijakan Participating Interest (PI) sebesar 10%. Di samping itu, pengembangan pembangkit listrik tenaga uap dan gas batu bara (mulut tambang) perlu didorong dan ditingkatkan karena dapat menunjang ketersediaan listrik bagi industri tambang secara lebih efisien dan ramah lingkungan. Untuk di Kalimantan, pengembangan infrastruktur tenaga listrik juga dilakukan melalui pemanfaatan cadangan batubara dan sumber tenaga air.

5. Mempercepat pengembangan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baik secara vertikal maupun horisontal. Diversifikasi secara vertikal dilakukan melalui hilirisasi industri bauksit dan kelapa sawit. Sementara itu, diversifikasi secara horisontal dilakukan dengan pengembangan sektor ekonomi lain, seperti sektor pariwisata dan sektor maritim.

Ke depan, Rapat Koordinasi menyepakati untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan guna meningkatkan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi guna menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat kesinambungan pertumbuhan ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: