Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenag Balikpapan Temukan Sekolah dan Guru Agama Sebarkan Paham Anti-Pancasila

Kemenag Balikpapan Temukan Sekolah dan Guru Agama Sebarkan Paham Anti-Pancasila Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Kementerian Agama Kota Balikpapan menemukan banyak sekolah umum negeri dengan tenaga pendidik yang kurang kompetensi dibidang agama. Bahkan salah satu sekolah negeri di Balikpapan ditemukan guru yang mengajarkan faham agama yang tidak sesuai konteks islam rahmatan lillalami atau anti Pancasila.

Kepala Kandepag Balikpapan Hakimin Pattang mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan disik kota dan menghimbau kepala sekolah agar menempatkan guru agama sesuai kompetensinya.

?Ada guru dari dalam ada juga ?dari luar. Mereka ini tidak dikasih gaji menawarkan ngajar agama tapi ujung-ujung itu dan sebagainya. Kita tidak boleh mengasari dia karena belum ada acuan hukum. Kita hanya berikan pembinaan mohon guru-guru agama harus optimal sesuai kompetensi jangan yang lain. Nah kepala sekolahjuga jangan menerima guru-guru yang lain kan sudah ada guru agama,? ungkapnya Kemarin.

Guru yang menyebarkan paham tidak sesuai dengan konsep kurikulum 13 dan ajaran islam sesunguhnya kepada muridnya, mendatangi sekolah dan mengaku tidak perlu dibayar dalam mengajar. ?Jadi dia menawarkan diri kesekolah dan tidak usah dibayar. Ya senang sekolah kalau nggak membayar,? ujarnya.

Dari informasi yang diperoleh ada juga guru-guru agama yang masuk dalam paham?paham anti-Pancasila, lalu mengajarkan paham itu kepada siswa SMP atau SMA.

Masuknya paham terlarang itu melalui internal maunpun eksternal sekolah itu sendiri. Sasarannya adalah siswa dengan memberikan materi agama, lalu mencekoki paham yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.

"Mereka ada yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengajar agama tidak sesuai dengan kompetensinya," tandasnya.

Ironisnya, guru PNS tersebut merupakan guru umum non agama namun mengajar agama tidak mengacu pada kurikulum 2013 (K13).

"Guru umum (PNS) namun mengajar agama, kan enggak benar seperti itu. Harus sesuai kompentesinya jangan ambil bidang orang yang ahlinya ," tegasnya.

Lebih jauh Hakimin membeberkan kehadiran guru agama tersebut ?menebarkan faham-faham anti pancasila serta mencoba menyingkirkan guru agama asli di sekolah itu sendiri.

"Bahkan mereka menyalahi guru agama kami. Dia (guru agama dari luar) bilang, oh itu enggak benar, agama bukan seperti itu dan sebagainya," ungkapnya lagi.

kata Hakimin ?pihaknya sudah berkordinasi dan disdiskusikan dengan intel, Kesbanglinmas dan asisten I pemkot Balikpapan menyikapi isu-isu faktual tak terkecuali isu paham yang berlawanan dengan ideologi pancasila.

"Antispasi kami di sekilolah, kita akan membentuk duta agama di sekolah-sekolah. Anggotanya adalah pemuda-pemuda dari berbagai lintas agama," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: