Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aher Klaim Luas Kawasan Hutan Lindung Jabar Naik 10%

Aher Klaim Luas Kawasan Hutan Lindung Jabar Naik 10% Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi?Jawa Barat untuk melestarikan serta menyelesaikan persoalan lingkungan hidup sehingga meningkatkan mutu lingkungan Bumi Parahyangan.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan berbagai upaya tersebut telah membuahkan hasil seperti total area kawasan hutan lindung di Jawa Barat terus meningkat. Kawasan lindung di wilayah Jawa Barat telah mencapai 37% atau meningkat 10%. Aher berkomitmen untuk terus meningkatkan kawasan lindung ini hingga mencapai angka 45% dari total seluruh wilayah Jawa Barat.

"Kawasan lindung yang dulunya hanya 27%, sekarang sudah naik menjadi 37,2% tahun 2015. Tahun 2016 mudah-mudahan sudah di angka 39% dan 2017 sudah di angka 40%. Tentu mencanangkan 45% berangkat dari 27% bukan perkara kecil untuk wilayah seluas Jawa Barat dengan masyarakat yang paling banyak,"?katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (18/7/2017).

Faktor jumlah warga?memang sangat menentukan ketersediaan kawasan lindung dalam sebuah wilayah. Aher mengatakan masyarakat menentukan kebiasaan atau budaya dalam sebuah kawasan. Kecintaan dan tingkat kesadaran masyarakat ini akan sangat menentukan kelestarian alamnya.

"Faktor utama yang harus diubah adalah budaya masyarakat itu sendiri. Bagaimana budaya masyarakat mampu menghadirkan, mampu diubah olah kita supaya masyarakat mulai menghormati lingkungan dengan sebaik-baiknya," papar Aher.

Selain itu, penurunan gas emisi rumah kaca (GRK) Jawa Barat ada pada persentase cukup besar. Pada 2016 GRK Jabar ada di angka 11,45%. Hal ini diharapkan akan terus meningkat hingga 26% pada 2030 mendatang.

"Status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang naik dari sebelumnya menjadi 56,12%. Penyumbang persentase buruknya kebanyakan Sungai Citarum," tambah Aher.

Untuk itu, Aher mengaku pihaknya terus menggenjot agar rapor lingkungan hidup Jawa Barat terus membaik kualitasnya, terutama dari sisi pengelolaan manajemen Sungai Citarum. Program Citarum Bestari menjadi fokus atau unggulan pengelolaan lingkungan hidup Pemprov Jawa Barat. Program Citarum Bersih, Sehat, Indah, dan Lestari (Bestari) ini digulirkan sejak 2014 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan bahkan masyarakat atau disebut ecovillage (kader masyarakat berbudaya lingkungan).

Manajemen pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat tidak lepas dari tiga hal, yaitu program struktural, nonstruktural, dan respons kultural. Program struktural dilakukan melalui normalisasi sungai, yaitu dengan melebarkan aliran sungai dan pengerukan dasar sungai.

Sementara program nonstruktural melalui penghijauan kawasan hulu sungai. Konservasi kawasan hutan diyakini akan memperkecil kemungkinan banjir. Konservasi ini dilakukan tidak hanya dengan tanaman tegak saja, namun juga tanaman-tanaman produktif seperti kopi yang bisa juga berdampak pada ekonomi masyarakat.

Sementara program kultural diharapkan bisa membangun kebiasaan baru masyarakat untuk tidak mengotori lingkungan. Dalam konteks Citarum Bestari di lakukan gerakan Lima Tidak: (1) Tidak Menebang Pohon di hulu ke hilirnya (2) Tidak Membuang Limbah Ternak, (3) Tidak Membuang Limbah Rumah Tangga, (4) Tidak Membuang Limbah Industri, dan (5) Tidak Membuang Sampah ke Sungai.

?Terkait konservasi, alhamdulillah. Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis atau GRLK Jawa Barat sudah cukup berhasil dengan baik. Mudah-mudahan terus kita lakukan dan kita lakukan sehingga semakin lama hutan-hutan kita semakin lestari dan semakin hijau sebagaimana sediakala," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: