Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jumlah Kendaraan Bermotor di Makassar Tembus 1,46 Juta Unit

Jumlah Kendaraan Bermotor di Makassar Tembus 1,46 Juta Unit Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sangat signifikan dalam satu dekade terakhir. Sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi pertumbuhan jalan. Imbasnya, kemacetan terjadi di mana-mana mulai dari jalan besar hingga lorong. Samsat Makassar mencatat jumlah kendaraan bermotor terhitung Juni 2017 menembus 1.463.056 unit. Kenaikannya lebih dari 100 persen dibandingkan data pada 2007 yang hanya 613.315 kendaraan bermotor.

"Salah satu penyebab utama kemacetan di Kota Makassar pertumbuhan kendaraan bermotor yang sangat cepat. Hingga semester I 2017, totalnya sudah 1,46 juta unit. Pertumbuhannya sangat tinggi dan tidak sebanding dengan pertumbuhan infrastruktur jalan. Makanya jangan heran kalau Makassar semakin macet dan itu sampai ke jalan-jalan kecil," kata Perwira Administrasi Samsat Makassar Inspektur Satu Ade Firmansyah kepada Warta Ekonomi di Makassar, Selasa?(18/7/2017).

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Makassar, menurut Ade, berkisar 5-7 persen setiap tahunnya. Merujuk data Samsat, kendaraan bermotor di Kota Daeng didominasi roda dua yang mencapai 1.156.759 unit. Disusul mobil penumpang (213.985 unit), mobil barang (74.603 unit), bus (17.306 unit), dan kendaraan khusus (403 unit). Jumlah tersebut belum termasuk kendaraan baru yang data pajaknya belum terdaftar.

Menurut Ade, jumlah kendaraan yang beroperasi di Makassar juga tidak bisa sepenuhnya berpatokan pada data Samsat. Kemungkinan jumlah kendaraan yang lalu-lalang bahkan melebihi 1,46 juta unit. Musababnya, banyak kendaraan bermotor di Makassar yang berasal dari kabupaten/kota bahkan provinsi lain.

"Makassar pusat aktivitas di Sulsel. Banyak kendaraan dari luar daerah yang lalu-lalang," jelasnya.

Disinggung soal penanganan kemacetan di Kota Makassar, Ade menyebut perlunya sinergitas seluruh pihak, seperti Polri dan Dinas Perhubungan. Samsat sendiri sebatas melakukan proses pendataan administrasi kendaraan bermotor. Hal penting lainnya yang perlu digodok yakni terkait optimalisasi pemungutan pajak kendaraan bermotor dan upaya menambah volume jalan.

Kepala Bagian Humas Dinas Perhubungan Kota Makassar Asis Sila mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk mengatasi kemacetan di daerahnya. Di antaranya dengan berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas. Selain itu, pihaknya melakukan inovasi dengan menerapkan zona merah pada beberapa titik kemacetan dengan mengatur jalur lambat dan jalur cepat.

Terlepas dari berbagai upaya pihaknya, Asis mengakui kemacetan akan sulit diatasi bila tidak ada sinergitas dan komitmen menambah volume jalan. Disebutnya pertumbuhan kendaraan di Kota Makassar rata-ratanya mencapai 10 persen. Ironisnya, pertumbuhan jalan tidak sampai 1 persen.

"Khusus untuk sepeda motor, laporan terakhir dari kepolisian jumlahnya di Kota Makassar sudah tembus 1,5 juta unit," tuturnya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: