Golden Agri Lindungi Konservasi 7 Ribu Hektare

Perusahaan perkebunan kelapa sawit Golden Agri - Resources Ltd (GAR) selama 2016 berhasil melindungi lebih dari 7 ribu hektare hutan ber-Stok Karbonasi Tinggi (SKT). Langkah ini dilakukan dengan menjalin kesepakatan 10 desa di Kalimantan.

Chairman and CEO GAR, Franky Oesman Widjaja menuturkan pihaknya menerapkan pendekatan konsultatif dan inklusif dalam konservasi. Termasuk di dalamnya pelaksanaan kegiatan produksi yang didukung dengan konservasi berbasis masyarakat yang tinggal di sekitar area hutan.

"Setelah berhasil mengidentifikasi luas area konservasi di area konsesi kami yang setara dengan luas Singapura, kini kami bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah setempat untuk membuat konservasi hutan dapat terlaksana dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat," kata Franky di Jakarta, kemarin.

Kunci keberhasilan dari pendekatan konservasi ini kata Franky ialah tersedianya mata pencaharian alternatif yang memungkinkan masyarakat tetap memperoleh pendapatan tanpa mengganggu ekosistem yang rawan kebakaran, seperti lahan gambut. GAR juga saat ini tengah menerapkan proyek pertanian ekologis terpadu bersama masyarakat setempat dengan menggunakan lahan tidur milik masyarakat.

?Proyek seperti ini memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya, membangun swasembada pangan, membuat masyarakat belajar metode bertani tanpa menggunakan bahan kimia dan lebih penting lagi, tidak membuka lahan dengan cara membakar lahan,? tambah dia.