Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Periode Triwulan II, Mandiri Raup Laba Rp9,5 Triliun

Periode Triwulan II, Mandiri Raup Laba Rp9,5 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri Persero Tbk meraup laba bersih Rp9,5 triliun selama triwulan II-2017 atau tumbuh sebesar 33,7 persen (year on year/yoy) berkat membaiknya pemulihan ekonomi domestik yang mendorong penyaluran kredit, dan penurunan rasio kredit bermasalah.

"Laba didorong kredit yang tumbuh hingga 11,6 persen (yoy) menjadi Rp682 triliun," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Menurut Tiko, sapaan akrab Kartika, perekonomian domestik yang mulai pulih telah meningkatkan permintaan kredit sekaligus memperbaiki kemampuan bayar debitur. Beberapa indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi triwulan I 2017 yang sebesar 5,01 persen (yoy) dan inflasi tahunan hingga Juni yang 4,3 persen (yoy), dinilai cukup kondusif untuk mendorong kinerja perbankan.

Meskipun demikian, Mandiri masih mengantisipasi kondisi permintaan kredit di semester II, sehingga target pertumbuhan kredit sebesar 11-13 peren (yoy) yang dicanangkan di awal tahun masih dipertahankan.

Di triwulan II 2017, pertumbuhan kredit Mandiri sebesar 11,6 persen telah memacu pendapatan bunga bersih yang naik enam persen menjadi Rp25,7 triliun. Namun, marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) Mandiri turun menjadi 5,8 persen dari 6,2 persen karena turunnya suku bunga dana.

Selain pendapatan bunga bersih, Mandiri juga menikmati pendapatan berbasis komisi atau "fee based income" yang tumbuh 18,5 pesen (yoy) menjadi Rp10,9 triliun pada akhir Juni.

Namun, meskipun rasio kredit bermasalah (NPL) Mandiri turun tipis menjadi 3,82 persen (gross) pada Juni 2017, perseroan masih hati-hati dalam menyalurkan kredit terutama untuk sektor logam, dan batu bara. Biaya provisi pun masih tinggi dengan kenaikan 12 persen menjadi Rp21,8 triliun.

Untuk penyaluran kredit, Direktur Korporasi Bank Mandiri Royke Tumilaar merinci kredit modal kerja tumbuh 5,2 persen menjadi Rp319,9 triliun, kredit investasi tumbuh 16,6 persen menjadi Rp194,4 triliun serta kredit konsumer tumbuh 20 persen menjadi Rp91,3 triliun.

Di dalam segmen itu, realisasi kredit dari baki debet kredit infrastruktur Bank Mandiri pada akhir triwulan II 2017 mencapai Rp133,7 triliun atau tumbuh 15 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Penyaluran total kredit Mandiri jug didukung penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 10,1 persen menjadi Rp760,9 triliun. Sehingga, rasio dana murah terhadap total DPK mencapai 64,43 persen.

Dengan capaian kredit tersebut, aset Bank Mandiri naik sebesar 9,9 persen (yoy) menjadi Rp1.067,4 triliun. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: