Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag Boyong 21 Perusahaan RI Ikut Misi Dagang ke Afrika

Mendag Boyong 21 Perusahaan RI Ikut Misi Dagang ke Afrika Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan jumlah populasi penduduk mencapai lebih dari 60 juta, Afrika dapat menjadi pasar potensial bagi Indonesia. Untuk itu, pemerintah kian giat meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara dibenua tersebut terutama Afrika Selatan dan Nigeria.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengungkapkan kedua negara tersebut juga dinilai sebagai pintu gerbang untuk membuka akses perdagangan. Afrika Selatan dengan Southern African Customs Union (SACU), sementara Nigeria dengan Economic Community of West African States (Ecowas).

"Bapak Presiden menekankan bahwa untuk membangun bersama Afrika harus dilakukan tanpa merusak Afrika. Oleh karena itu, Kemendag mendorong kerja sama bilateral yang seimbang dengan Afrika, sehingga akses arus barang ekspor Indonesia ke pasar negara-negara di Afrika juga akan lebih lancar,? ujar Enggar di Jakarta.

Politisi NasDem itu dijadwalkan akan memimpin misi dagang ke Afrika pada 20-26 Juli 2017 mendatang dengan tujuan mempercepat terbentuknya Preferential Trade Agreement (PTA) agar dapat mendorong perdagangan yang seimbang dengan negara-negara di Afrika.

Dalam misi dagang tersebut, Enggar akan memboyong 21 perusahaan Indonesia, di antaranya dari sektor produk agrikultur, otomotif, kopi, minyak mentah, konstruksi, pengolahan makanan, furnitur, produk minyak sawit, kertas, bumbu/rembah, sepatu, tekstil, bahan bangunan, produk ternak, dan keuangan.

"Mereka bakal menjajaki pasar Afrika lewat forum bisnis dan one-on-one business matching, studi banding, dan kunjungan pasar, sehingga lebih fokus dan terarah dalam mencari mitra dagang atau peluang bisnis,? tambah Enggar.

Afrika Selatan merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-32, dan menjadi negara tujuan ekspor pertama di negara Afrika. Total perdagangan kedua negara mencapai lebih dari US$1 miliar di tahun 2016, dengan nilai ekspor Indonesia mencapai US$727,8 juta dan impor senilai US$290,8 juta.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: