Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NPL BCA Stabil di Angka 1,5 Persen

NPL BCA Stabil di Angka 1,5 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dalam keadaan stabil akibat restrukturisasi kredit dan penjualan jaminan yang dilakukan BCA.

Selain itu, stabilnya NPL BCA juga didorong dengan semakin membaiknya NPL perbankan nasional pada Juni 2017. Bank Indonesia mencatat NPL perbankan pada Juni 2017 sebesar 2,97%, turun tipis dibandingkan Mei yang tercatat masih di level 3,09%.

"NPL stabil bertahan, NPL boleh lah 1,5% (gross), NPL nett 0,4% masih baik. Karena kami melakukan restrukturisasi dan penjualan jaminan, dan NPL baru keliatannya sih gak tumbuh. Jadi industri sih untuk NPL udah mulai membaik stabil. Ke depan diharapkan semakin baik," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Ia mengatakan bahwa NPL BCA cukup stabil. Hal ini disebabkan karena pihaknya berhati-hati sekali mengucurkan kredit apalagi ke sektor yang memiliki rasio NPL besar, seperti sektor pertambangan dan mineral.

"Pertambangan, mineral kebetulan BCA tidak mau terlalu masuk di sektor itu sejak 2011. Perkebunan kita masih banyak, tapi kalau mineral belum banyak. Waktu itu NPL besar, kita juga tak terpengaruh, paling yg kena itu regional. karena financing yang men-support alat berat kontraktor, ada sedikit-sedikit tapi itu kan tahun lalu," jelasnya.

Menurutnya, sektor yang paling bagus untuk mengucurkan kredit yang baik ialah sektor konsumer. Jahja mengatakan bahwa di sektor ini, pertumbuhan kredit BCA meningkat drastis hingga empat kali lipat.

"Bagus sekali, apalagi kita sempat menurunkan bunga 6 persen. Kenaikannya 4 kali lipat biasa sebulan Rp3 trilun, saat ini naik Rp12 triliun permintaannya. Tapi kita seleksi ada yang diterima permintaannya ada yang ditolak, approve sekitar 60 persen dari yang masuk," ungkap Jahja.

Dengan kondisi itu, lanjut dia, kredit konsumer BCA naik sekitar 10 persen bila dibandingkan Desember 2016. "Kalau dibandingkan Juni 2016 lumayan 12 persen total kredit," tutupnya.

Menilik data BCA, Pada akhir Maret 2017, outstanding kredit BCA tercatat sebesar Rp409 triliun, tumbuh 9,4% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya. Kredit korporasi meningkat 17,9% YoY menjadi Rp152,6 triliun, sementara kredit komersial & UKM naik 1,7% YoY menjadi Rp144,7 triliun. Kredit konsumer tumbuh 9,4% YoY menjadi Rp111,7 triliun didukung oleh pertumbuhan di semua produk. Kredit pemilikan rumah naik 10,4% YoY menjadi Rp66,1 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 7,3% YoY menjadi Rp35,1 triliun. Pada akhir triwulan I 2017 outstanding kartu kredit tercatat sebesar Rp10,5 triliun, tumbuh 10,7% YoY.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: