Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan Mentan Era SBY: Kapolri Bohongi Publik Lagi. Gak Takut Azab Akhirat Ya?

Mantan Mentan Era SBY: Kapolri Bohongi Publik Lagi. Gak Takut Azab Akhirat Ya? Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), Anton Apriyantono membantah keras isu yang menyebutkan jika perusahaan yang ada di bawah naungannya tersebut merugikan negara hingga ratusan triliun.?

Pasalnya, menurut mantan Mentan di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, AISA hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp4 triliun per tahun. Hal ini sangat tidak memungkinkan perusahaan ini merugikan negara hingga ratusan triliun.?

"Kalau dibilang negara dirugikan, dirugikan dimananya? Apalagi sampai bilang ratusan triliun, lah wong omzet beras TPS saja hanya Rp4 triliun per tahun," ujar kepada tim Warta Ekonomi, Jakarta, Sabtu (22/7/2017).

Ia menuding jika melalui kasus PT IBU, Kapolri Tito Karnavian kembali melakukan kebohongan kepada publik. "Lagi-lagi kapolri melakukan kebohongan publik. Apa gak takut azab akhirat ya?," ucapnya.?

Menurutnya, kasus tersebut hanya fitnah semata, karena pihaknya memproduksi beras yang sudah standar nasional indonesia (SNI) yang tingkatan tinggi. "Di dunia perdagangan beras dikenal itu namanya beras medium dan beras premium, SNI untuk kualitas beras juga ada, yang diproduksi TPS sudah sesuai SNI untuk kualitas atas," tambah Anton.?

Ia pun menjelaskan, jika varietas IR 64 itu merupakan varietas lama yang sudah digantikan dengan varietas yang lebih baru yaitu Ciherang, yang kemudian diganti lagi dengan Inpari. "Jadi, di lapangan IR 64 itu sudah tidak banyak lagi. Selain itu, tidak ada yang namanya beras IR 64 yang disubsidi, ini sebuah kebohongan publik yg luar biasa. Yang ada adalah beras raskin, subsidi bukan pada berasnya tapi pada pembeliannya, beras raskin tidak dijual bebas, hanya untuk konsumen miskin," sangkalnya.?

Dirinya pun meluruskan kabar yang menyebutkan bahwa TPS Food termasuk di dalamnya PT IBU menyimpan atau membeli beras hingga 3 juta ton. "Itu jelas ngawur karena kapasitas terpasang seluruh pabrik TPS hanya 800 ribu ton," pungkas Anton.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitriyani
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: