Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendulang Rp12 Miliar dari Bisnis Penyewaan Private Jet

Mendulang Rp12 Miliar dari Bisnis Penyewaan Private Jet Kredit Foto: CeoJetset
Warta Ekonomi, Jakarta -

CeoJetset sukses meraup?pendapatan bersih hingga Rp12 miliar per tahun dari bisnis penyewaan jet dan helikopter pribadi. Pendapatan ini diprediksi akan terus bertambah karena prospek bisnis penyewaan jet pribadi di Indonesia masih sangat menjanjikan.

Direktur CeoJetset Sony Faisal mengatakan bahwa saat ini di Indonesia ada banyak orang superkaya yang?berani merogoh kocek dalam untuk melakukan perjalanan berkelas. Kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) menjadi pendorong orang-orang superkaya untuk tidak malu-malu lagi dalam membelanjakan harta mereka.

Sony?mengatakan CeoJetset sangat memahami kebutuhan orang superkaya, salah satunya adalah kebutuhan akan kecepatan. Sebagaimana diketahui, di jalan-jalan kota besar seperti Jakarta sudah lumrah ditemui kemacetan panjang yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam.?Di bandara pun, para penumpang masih diharuskan?untuk menunggu pesawat.

"Tiga jam itu berharga buat mereka. Di Halim masih terjangkau daripada harus ke Cengkareng," katanya kepada Warta Ekonomi di Kantor CeoJetset di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Dalam memberikan layanan, CeoJetset akan menjemput para penumpang ke rumah menggunakan mobil premium seperti Alphard atau Vellfire. Para penumpang kemudian diantar ke Bandara Halim Perdanakusuma yang merupakan lokasi CeoJetset memarkir pesawat. Dari bandara, mereka akan diantar ke lokasi tujuan menggunakan rute tercepat.

"Keunggulan jet pribadi itu schedule is on your hand," ujarnya.

Sejauh ini?orang-orang superkaya yang biasa menggunakan layanan pesawat jet pribadi berasal dari kalangan pengusaha, politisi, maupun birokrat pemerintah. Biasanya orang-orang tersebut hanya melakukan perjalanan beberapa jam keluar kota lalu kembali ke Jakarta. Tujuan perjalanannya bermacam-macam, mulai dari perjalanan bisnis, melakukan pertemuan, hingga membawa uang tunai dalam jumlah banyak.

"Biasanya mereka melakukan perjalanan tidak lama. Cuma dua sampai tiga jam jalan lalu kembali ke Jakarta," tuturnya.

CeoJetset mengatakan pihaknya menyiapkan?terobosan berupa paket-paket penyewaan untuk menjangkau lebih banyak pasar. Jika para pengusaha dan politisi bisa terakomodir dengan paket bisnis maka mereka menyiapkan paket event dan holiday untuk menjangkau pasar keluarga.

Dicontohkan, CeoJetset menyiapkan paket menonton konser Coldplay di Singapura dengan biaya sebesar?Rp55 juta perorang. Paket tersebut sudah mencakup tiket VIP konser, mobil Limousine selama di Singapura, mobil Alphard untuk perjalanan di Indonesia, serta?penginapan di Hotel?Four Seasons. Jika menggunakan paket bisnis maka biaya penyewaan pesawat jet pribadi rute Bandara Halim Perdanakusuma-Singapura adalah sebesar Rp316 juta.

Sony mengatakan paket?event?dan?holiday?bisa lebih murah karena paket tersebut menggunakan format berbagi. Jadi,?untuk perjalanan?dengan menggunakan pesawat jet dengan kapasitas 12 bangku maka biaya lebih murah karena dibebankan ke masing-masing bangku. Dengan demikian, semakin banyak bangku terisi maka biasa akan semakin bisa ditekan.

"Kita memang membuat terobosan untuk mendobrak?paradigma bahwa private jet itu mahal. Kita bikin banyak terobosan agar private jet lebih terjangkau oleh?banyak kalangan," sebutnya.

Mantan pilot Lion Air ini menegaskan?paket event dan holiday tidak akan membuat bisnis private jet turun kasta karena dijual dengan harga lebih murah. Ia mengatakan tetap ada kebanggaan tersendiri bagi penumpang yang menggunakan pesawat jet pribadi dibandingkan dengan pesawat komersial.

"Jelas, pride-nya beda," tegasnya.

Meski paket event dan holiday menawarkan biaya lebih murah ke penumpang, tetapi sejauh ini paket yang paling laris-manis di pasaran adalah paket bisnis. Dengan mengandalkan paket bisnis, CeoJetset bisa meraup pendapatan bersih hingga?Rp1 miliar perbulan.

"Bisnis ini sangat menggiurkan. Pada waktu berdiri tahun 2012 kami hanya punya satu unit pesawat jet, sekarang kami punya 13 armada jet pribadi dan enam helikopter," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: