Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asita Bakal Promosikan Wisata Permata ke Pasar Global

Asita Bakal Promosikan Wisata Permata ke Pasar Global Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) akan mempromosikan keberadaan Indo Wisata Permata (IWP) ke pasar manca negara.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asita, Asnawi Bahar mengatakan destinasi wisata permata ini menyasar segmen menengah ke atas. Meski demikian, dia menghimbau agar IWP harus menghilangkan kesan ekslusif dan kemewahan.

?Kita harus bicara dulu tentang aksesibilitasnya maka ini bisa menjadi daya tarik wisata bahwa pariwisata itu komponennya bagaimana menjangkau tempat itu, atraksinya termasuk perlengkapannya,? katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (25/7/2017).

Sebuah destinasi wisata akan lebih komplit dan menarik apabila dikombinasikan dengan proses pembuatannya produknya karena saat ini jika ditawarkan wisata alam tanpa ada destinasi buatan ini tentu kurang komplit.

?Ini bagus setelah melihat alam kota Bandung yang indah terlebih industrinya. Dengan keberadaan ini melengkapi atraksi yang ada di Bandung,? ujarnya

Diharapkan mampu dikapitalisasi menjadi sebuah konsep promosi yang lebih baik. Maka wisata permata ini seharusnya sudah dilakukan promosi besar-besaran. Asnawi mencontohkan keberadaan menara Eiffel di paris bisa dikenaloleh turis manca negara karena sebelumnya dilakukan promosi.

?Destinasi wisata sebagus apapun tanpa promosi itu nothing, karena kita lihat branding yang ada seperti Paris dengan menaranya, kenapa dia begtu terkenal dari awalnya sudah dibranding,?paparnya.

Asnawi menambahkan untuk kota Bandung, bisa juga dilakukan branding seperti gedung Sate, Ciater atau wisata permata ini. IWP sebagai destinasi baru di Bandung harus promosi karena untuk domestic medium hight berbeda dengan medium low. Maka harus dikejar juga pangsa pasar menengah ke atas . ?

"Kalau di Bangkok, pengelola destinasi wisata di sana sangat terbuka kepada biro perjalanan. Bahkan, mereka menggratiskan kepada biro perjalanan untuk ongkos transportasinya. Minimal, wisatawan bisa masuk dulu ke lokasi dengan mudah," tuturnya.

IWP bisa menjadi atraksi wisata yang bisa dijual ke wisatawan domestik dan mancanegara. Dikarenakan objek wisata ini relatif baru, pengelola harus menyisihkan budget untuk promosi. Pasalnya, sebagus apapun destinasi tanpa promosi dikatakannya akan mati perlahan. Dengan promosi, industri pariwisata pun berjalan dan berkembang dengan baik.

"Dalam teori pemasaran modern itu dikenal 3P. Yaitu packaging, pricing, dan promotion. Promosi besar-besar harus dilakukan IWP," ujarnya.

Adapun,?Ketua Asita Jabar, Budijanto Ardiansjah mengaku siap mempromosikan tempat pembuatan berlian ini ke pasar wisata.

Menurutnya, destinasi buatan pabrik pembuatan permata berlian ini relatif baru di Tanah Air. Kalaupun ada, seperti Martapura itu dikelola secara tradisional. Gerai IWP yang berada di? kawasan Dago Bandung ini tertata dalam satu kawasan yang lebih modern.

?Wisata berlian ini bisa menjadi satu destinasi wisata khas di Bandung selain fesyen dan kuliner. Selama ini, wisata perak ada di Yogyakarta dan wisata emas di Bali,? ungkapnya.

Budi mengimbau pengelola IWP harus konsisten. Agar meningkatkan citra, pengelola harus terus menerus melakukan promosi. Terlebih, keberadaan IWP ini terbilang relatif baru di Kota Kembang.

"Dari Asita sendiri, IWP ini sudah dimasukkan dalam destinasi wisata. Hanya, IWP harus terus berpromosi karena untuk dikenal luas itu membutuhkan proses dan waktu yang relatif lama. Mulai dari edukasi sampai sosialiasasi kepada masyarakat," ujarnya.

Selain dengan Asita, pengelola IWP pun harus menggandeng pemerintahan daerah setempat. Sinergitas yang terjalin antara pemerintah dan swasta ini akan memberikan dampak yang luar biasa.

?Wisatawan domestik yang relatif konsumtif bisa sebagai sasaran,? pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: