Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bidik Produksi Minyak 2.045 MBOE, Pertamina Sinergikan Direktorat Hulu

Bidik Produksi Minyak 2.045 MBOE, Pertamina Sinergikan Direktorat Hulu Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) tengah mengejar produksi minyak dan gas (migas) hingga 2.045 MBOE per hari dan Geothermal Road to 2.300 MW. Untuk merealisasikan target tersebut, Pertamina meningkatkan sinergi Direktorat Hulu, Anak Perusahaan Hulu (APH), serta Direktorat lainnya untuk mewujudkan visi dan misi Pertamina menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia.

Direktur utama PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik mengungkapkan bahwa pada awal tahun 2017, kegiatan eksplorasi Pertamina Hulu berhasil menemukan cadangan baru dari sumur Parang-1 (PHE Nunukan) sebesar 126 MMBOE (2C), dan Haur Gheulis dari Sumur Haur Gede-1 dengan estimasi cadangan 14 MMBO (2C).

?Forum semacam ini akan mempercepat peningkatan kemampuan dalam penerapan teknologi yang efektif dan efisien, baik dalam bisnis migas maupun energi alternatif lainnya,? ujar Elia di acara Forum Sharing Teknologi Hulu (FSTH) ke-4.

Ia menegaskan bahwa dengan membangun sinergi dan kolaborasi antara anak usaha di Direktorat Hulu, yang terdiri dari 8 APH, dan didukung oleh Direktorat Pemasaran, Direktorat Pengolahan, HSSE, Universitas Pertamina serta perusahaan-perusahaan kelas dunia dalam bidang teknologi yang menjadikan FSTH sebagai muara dari seluruh aktivitas kegiatan eksplorasi dan produksi migas, energi baru dan terbarukan serta geotermal.

Direktur Hulu Syamsu Alam menjelaskan bahwa selain eksplorasi yang terbukti menghasilkan hidrokarbon, pada 2017 masih akan dibor sebanyak 7 sumur oleh PHE, yaitu KKX-1 (ONWJ), N-7 (WMO), Kumis-2 (Siak), Kotalama-3 (Siak), Karunia-1 (Abar), SE Sembakung-1 (Simenggaris), dan NEB Ext-1 (Jabung) dengan total perolehan 59 MMBOE (2C) dan PEP masih akan bor 6 sumur eksplorasi dan diperkirakan 4 sumur selesai dengan estimasi 80 MMBOE (2C).

?Beberapa kegiatan eksplorasi telah ditindaklanjuti menjadi POD seperti di Badik dan West Badik (PHE Nunukan), PHE Randugunting juga sudah beralih dari eksplorasi ke development,? tambah dia.

Ia menambahkan,?realisasi produksi migas dari 2014 s/d 2016 meningkat, dimana pada tahun 2014 produksi migas sebesar 549 KBOEPD meningkat 11% menjadi 607 KBOEPD. Pada tahun 2016, produksi kembali meningkat 7% menjadi 650 KBOEPD.

Sementara realisasi produksi migas pada semester pertama 2017 sebesar 692 KBOEPD naik menjadi 8% bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. ?Tahun ini produksi melebihi target RKAP sebesar 685 KBOEPD. Ini menunjukkan, Pertamina berkomitmen memenuhi target produksi migas nasional,? kata Syamsu Alam.

Sedangkan untuk realisasi kapasitas terpasang Geothermal, lanjut Syamsu Alam dari 2014 s/d 2016 meningkat 15%, dimana pada 2014 sebesar 402 MW menjadi 437 MW pada ?2015 dan di ?2016, meningkat menjadi 532 MW. Realisasi kapasitas terpasang Geotermal pada 2017 sebesar 587 MW masih lebih rendah dari RKAP 2017 yang sebesar 617 MW.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: