Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berencana Rights Issue, Siloam Bisa Peroleh Dana Hingga Rp3 Triliun

Berencana Rights Issue, Siloam Bisa Peroleh Dana Hingga Rp3 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Siloam Internasional Hospital Tbk (SILO) berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Dalam aksi ini, perseroan akan melepas sebanyak 325.200.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.

Saat ini harga saham SILO berada di harga Rp10,025 per saham. Jika menggunakan harga tersebut, maka diprediksikan SILO akan memperoleh dana segar sekitar Rp3,26 triliun. ?

Hasil dari?right issue akan dialokasikan perseroan untuk mengembangkan serta ekspansi usaha baik langsung maupun tidak langsung melalui anak usaha. Hal tersebut akan direalisasikan melalui akuisisi, pembelian aset atau saham perusahaan yang dapat bersinergi dengan perseroan.?

Selain itu, dana hasil rigths issue tersebut akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dan anak usaha. Sementara itu, bagi pemegang saham perseroan yang pada saat pelaksanaan right issue tidak menggunakan haknya dan tidak mengambil porsi saham baru maka kepemilikannya akan terdilusi maksimal 20 persen.?

Untuk diketahui, saat ini kepemilikan SILO dipegang oleh PT Megapratama Karya Persada sebanyak 670.211.685 lembar saham atau 51,51 persen dari total modal disetor dan ditempatkan, Prime Health Company Limited memegang 195.091.875 lembar saham atau 15 persen.?

Sementara pemegang saham dengan kepemilikan kurang dari lima persen adalah PT Gloria Mulia memegang 56.324.949 lembar saham atau 4,33 persen, PT Nilam Baru Bersinar memiliki 49.612.500 lembar saham atau 3,81 persen, PT Safira Prima Utama memegang 30.306.653 lembar saham atau 2,3 persen, dan PT Maharama Sakti memegang 1.125.000 lembar saham atau 0,09 persen.?

Untuk merealisasikan aksi tersebut, perseroan akan terlebih dahulu mengelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 4 September 2017, guna memperoleh persetujuan aksi korporasi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: