Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Melemah Setelah Fed Tahan Suku Bunga

Dolar AS Melemah Setelah Fed Tahan Suku Bunga Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis (27/7/2017) pagi WIB, setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya tidak berubah.

The Fed membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah seperti yang diperkirakan pada Rabu (26/7), setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari. Tetapi, bank sentral memberi sinyal bahwa pihaknya akan mulai mengurangi neracanya "relatif segera".

"Komite mengharapkan mulai menerapkan program normalisasi neraca secara relatif segera, mengingat bahwa perekonomian secara luas berkembang seperti yang diantisipasi," komite pembuat kebijakan Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan dua harinya.

Neraca The Fed telah membengkak menjadi sekitar 4,5 triliun dolar AS menyusul tiga putaran program pelonggaran kuantitatif untuk menahan dampak krisis keuangan global 2008.

Seiring dengan ekonomi AS kembali ke jalur pertumbuhan yang stabil, para pembuat kebijakan Fed bersiap untuk melepaskan kebijakan era krisis agar tidak menimbulkan tekanan inflasi atau memompa gelembung-gelembung aset.

Para analis pasar mengatakan The Fed akan memulai pengurangan neracanya secepatnya pada September.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,33 persen menjadi 93,739 pada perdagangan akhir.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1700 dolar AS dari 1,1649 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,3094 dolar AS dari 1,3034 dolar AS. Dolar Australia menguat menjadi 0,7972 dolar AS dari 0,7936 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,44 yen Jepang, lebih rendah dari 111,82 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9530 franc Swiss dari 0,9513 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2483 dolar Kanada dari 1,2518 dolar Kanada. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: