Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Freeport Genjot Pertanian dan Perikanan Masyarakat Lokal (1)

Freeport Genjot Pertanian dan Perikanan Masyarakat Lokal (1) Kredit Foto: Freeport Indonesia
Warta Ekonomi, Timika -

PT Freeport Indonesia terus menggenjot program di bidang perikanan, pertanian dan perkebunan untuk memberdayakan masyarkat lokal di sekitar area pertambangan di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Vice President PT Freeport bidang Social Local Development Claus Wamafma di Timika, Sabtu (29/7/2017), mengatakan dalam mengimplementasikan berbagai program itu diperlukan kemitraan dengan pemerintah daerah melalui instansi teknis, lembaga gereja dan pihak-pihak terkait lainnya.

"Perusahaan sudah lebih dari 30 tahun melakukan program-program pemberdayaan masyarakat lokal, namun isu-isu soal kemiskinan masyarakat lokal hingga kini masih terus ada. Kita membutuhkan dukungan dari pemerintan, kita butuh gereja dan para pemangku kepentingan yang lain untuk bersama-sama melakukan pekerjaan berat untuk mengubah mental atau karakter masyarakat," kata Claus.

Ia mengatakan, program di bidang perikanan difokuskan pada masyarakat Suku Kamoro yang bermukim di kampung-kampung pesisir Mimika yang memiliki potensi perikanan yang sangat kaya.

Sementara di bidang pertanian dan perkebunan akan dikembangkan di wilayah dataran tinggi Mimika yang merupakan tempat bermukim Suku Amungme. Di dataran tinggi Mimika telah dikembangkan perkebunan kopi di Kampung Aroanop, Tsinga dan Banti.

Perusahaan juga berencana mengembangkan perkebunan teh di Aroanop dan sekitarnya.

Selain pengembangan potensi perikanan tangkap di wilayah pesisir Mimika, PT Freeport juga telah bekerja sama dengan Koperasi Maria Bintang Laut Keuskupan Timika mengembangkan perkebunan sagu seluas 86 hektare di Kampung Nayaro dan kelapa di kampung-kampung pesisir Mimika.

"Kami akan terus melakukan evaluasi dan pendampingan sampai dimana kita menganggap bahwa masyarakat lokal dengan kemampuan dan sumber daya yang mereka miliki sudah mampu menghidupi kehidupannya sendiri. Melalui program-program yang ada diharapkan dapat menjadi sumber penghidupan untuk masyarakat lokal dalam jangka panjang apakah itu lewat program pertanian, perikanan atau program-program ekonomi yang lain," jelas Claus.

Ia mengakui persoalan utama kemiskinan masyarakat lokal bukan pada ketiadaan sumber daya alam dan ketidaan uang, tapi bagaimana mengubah karakter dan mentalitas masyarakat untuk dapat mengelola uang yang ada agar dipergunakan secara tepat.

Selain itu, katanya, PT Freeport terus melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap program yang dilakukan agar tidak terjadi reaksi penolakan dari masyarakat setempat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: