Polri masih mengejar pihak yang diduga memegang paspor milik ratusan warga negara China dan Taiwan yang terlibat dalam kasus kejahatan siber.
"Banyak yang tidak punya identitas karena (paspor) dipegang oleh seseorang. Hanya 20 persen saja yang punya paspor. Kami masih dalami kasus ini. Mudah-mudahan sponsornya itu bisa kami tangkap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Para pelaku yang memiliki paspor, kata dia, masuk ke Indonesia dengan menggunakan visa turis atau visa kerja.?Rikwanto mengatakan para pelaku yang berasal dari China dan Taiwan ini sengaja datang ke Indonesia dan menyewa sejumlah tempat di berbagai kota untuk melakukan penipuan siber.?Polisi pun masih menyelidiki proses mereka masuk ke Indonesia untuk memastikan mereka masuk melalui jalur resmi atau ilegal. Sementara para korban sindikat ini adalah para warga negara China yang berada di China.
"Korbannya orang-orang yang bermasalah dengan hukum. Kemudian pelaku menghubungi korban via telepon dan mengaku sebagai polisi atau jaksa dan mencoba mencarikan solusi, tentunya dengan imbalan," katanya?Sementara hingga saat ini polisi tidak menemukan WNI yang jadi korban sindikat kejahatan tersebut.
Polisi menduga jumlah kerugian yang diderita para korban akibat aksi penipuan dan pemerasan yang dilakukan sindikat kejahatan siber yang mulai beroperasi sejak akhir tahun 2016 ini mencapai Rp6 triliun. (ant/FH)
Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement