Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Kredit BNI Pertengahan 2017 Capai 15.4 Persen

Pertumbuhan Kredit BNI Pertengahan 2017 Capai 15.4 Persen Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Medan -

Investor Relationship BNI, Shinta Kristanti mengatakan, pertumbuhan kredit BNI sampai akhir paruh pertama tahun 2017 yang sebesar 15.4% hampir setara dengan dua kali lipat dari pertumbuhan kredit industri perbankan periode Mei tahun 2017 yang tercatat meningkat hanya sebesar 8.7%. Kredit yang disalurkan BNI per Juni tahun 2017 mencapai Rp412.18 triliun atau meningkat 15.4% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp357,22 triliun.

"Sebesar Rp296,1 triliun atau 71.8% dari total kredit. disalurkan ke Segmen Bisnis Banking. sedangkan sebesar Rp67.1 triliun atau 16.3% ke segmen," katanya Rabu (2/8/2017).

Terusnya, Sisanya sebesar 11.9% disalurkan melalui kantor-kantor cabang luar negeri dan perusahaan-perusahaan anak.?

"Untuk kredit Segmen Bisnis Banking, sebesar Rp95.7 triliun disalurkan melalui segmen korporasi yang mampu tumbuh sebesar 6.7% dan kredit kepada BUMN sebesar Rp82,6 triliun atau tumbuh 27,0%. Sedangkan kredit kepada segmen menengah dan kecil masing-masing tumbuh 11.9% dan 10.2%," ujarnya.

Sementara itu, kredit ke segmen Konsumer Banking, terutama melalui pinjaman payroll yang tumbuh 66.9% dengan outstanding per Juni tahun 2017 mencapai Rp11,1 triliun. Kredit Perumahan atau KPR per Juni tahun 2017 mencapai Rp35.9 triliun atau tumbuh 0.8% dan kartu kredit mencapai Rp11,5 triliun atau tumbuh 14.1%.

"Ekspansi kredit yang tems dilakukan menunjukkan fungsi intermediasi BNI berjalan dengan baik, hai ini ditunjukkan oleh Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 88.9%. Pertumbuhan kredit tersebut tetap didukung oleh fundamental yang kuat dimana tingkat kecukupan pemodalan tetap terjaga baik pada level 19.0%. Sementara NPL Bruto menunjukan perbaikan menjadi 2,8% per Juni tahun 2017 dari 3.0% perJuni tahun 2016," katanya.

Secara fundamental, Cadangan Kerugian Penyusutan Nilai (CKPN) juga tetap terjaga dengan baik dengan tingkat coverage ratio naik dari 142.8% (Juni 2016) menjadi 147.2% (Juni 2017).?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: