Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Toyota Ingin Perkuat Kerja Sama Dengan Mazda, Ini Alasannya...

Toyota Ingin Perkuat Kerja Sama Dengan Mazda, Ini Alasannya... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Toyota mengatakan pada hari Jumat (4/8/2017) bahwa pihaknya akan membahas penguatan kemitraan dengan Mazda berdasarkan sebuah laporan mengatakan bahwa mereka mendekati kesepakatan mengenai ikatan modal dan pembangunan pabrik senilai $1,6 miliar di Amerika Serikat.

Langkah tersebut dilakukan saat industri otomotif Jepang menghadapi ketidakpastian mengenai dorongan Presiden Donald Trump untuk mendukung perusahaan AS mengenai impor asing. Dirinya sebelumnya mengecam keras Toyota atas proyeknya yang sedang berjalan untuk membangun pabrik baru di Meksiko, dengan mengancamnya dengan tarif yang menyakitkan.

Saham Mazda, yang notabene tidak memiliki pabrik di AS, melonjak lebih dari lima persen di perdagangan Tokyo pada Jumat pagi sementara Toyota sedikit lebih rendah. Toyota mengatakan akan membahas kemitraannya dengan perusahaan yang berbasis di Hiroshima itu pada pertemuan dewan yang nanti akan diadakan.

"Pada bulan Mei 2015, Toyota dan Mazda menandatangani nota kesepahaman untuk mengeksplorasi berbagai bidang kolaborasi," ujar Toyota dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari laman AFP, Jumat (4/8/2017).

"Kami bermaksud mengajukan proposal ke dewan direksi kami hari ini mengenai kemitraan dengan Mazda," ujarnya sambil menahan rincian lebih lanjut.

Mazda juga mengeluarkan pernyataan serupa. Harian Nikkei melaporkan kedua perusahaan tersebut mendekati kemitraan modal untuk membuka jalan bagi kemungkinan pembentukan pabrik otomotif joint-venture di AS dan pengembangan bersama untuk teknologi kendaraan berbasis listrik.

?Mereka sedang menegosiasikan kesepakatan di mana Toyota akan mengambil sekitar lima persen saham di Mazda, yang pada gilirannya akan berinvestasi di pihak lain juga,? ujar harian bisnis tersebut.

Bloomberg News melaporkan keduanya sedang mempertimbangkan kesepakatan untuk memiliki kepemilikan silang dan membangun pabrik perakitan senilai $1,6 miliar di Amerika Serikat. Pabrik AS akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 300.000 kendaraan per tahun dan menciptakan sekitar 4.000 pekerjaan, Bloomberg mengutip orang-orang yang mengetahui hal tersebut.

?Pabrik tersebut akan beroperasi pada 2021,? pungkasnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: