Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada, Di Makassar e-KTP Palsu Digunakan untuk Akses Perbankan

Waspada, Di Makassar e-KTP Palsu Digunakan untuk Akses Perbankan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, Nielma Palamba, mengungkapkan instansi pelayanan publik, khususnya jasa keuangan mesti mewaspadai KTP elektronik alias e-KTP palsu. Musababnya, tidak jarang pihaknya mendapati adanya upaya oknum memalsukan kartu kependudukan dalam mengakses perbankan, baik untuk membuka rekening atau memperoleh kredit.

Dalam setahun terakhir, Nielma mengaku pihaknya menerima sedikitnya delapan laporan e-KTP?palsu. Beberapa di antaranya diketahui hendak digunakan untuk mengakses perbankan di Kota Makassar. Beruntung, bank yang coba dikelabui tersebut telah bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sehingga memiliki alat pembaca e-KTP?berupa card reader. Setelah dicek, data pada e-KTP?palsu tersebut jelas tidak terbaca.
"Kalau perbankan tidak jeli, ya bisa bobol. Ini memang mesti menjadi perhatian. Dalam setahun terakhir, kami sudah dapat beberapa laporan. Kemungkinannya memang mau disalahgunakan untuk mengakses keuangan, seperti kredit," kata Nielma, di Makassar, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Jumat, (4/8/2017).
Nielma mengimbau agar instansi pelayanan publik lebih waspada dan sebaiknya bekerjasama dengan Kemendagri. Dengan begitu, setiap pengajuan data nasabah bisa diverifikasi melalui card reader. Kerjasama Kemendagri terkait antisipasi penyalahgunaan data kependudukan, kata dia, tidak melulu menyasar perbankan, tapi juga instansi publik lainnya, seperti BPJS.?
Pemalsuan e-KTP?Nielma melanjutkan tidak sebatas digunakan untuk akses ke perbankan, tapi juga untuk keperluan lain yang menjurus negatif. Toh, dari delapan laporan kartu kependudukan palsu, tidak semuanya dari perbankan, tapi ada pula dari pemilik e-KTPsendiri yang gagal melakukan aktivasi. Diduganya e-KTP?palsu tersebut dibuat oleh perantara alias calo.
"Makanya kami selalu imbau untuk menghindari jasa calo karena banyak kerugiannya. Sudah bayar mahal, bisa jadi malah e-KTP?yang diberikan itu palsu atau digunakan untuk kejahatan. Kasihan pemiliknya kalau begitu, tidak tahu apa-apa, tapi datanya dipakai untuk hal-hal negatif," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: