OJK: Penyaluran Kredit Perbankan di Maluku Capai Rp943 Miliar

Penyaluran kredit perbankan di Provinsi Maluku posisi Mei 2017 (yoy) mencapai Rp942,52 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 10,15% dibandingkan posisi April 2017 yang tercatat 9,76% (yoy).

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto mengatakan peningkatan penyaluran kredit perbankan di daerah ini masih didominasi kredit konsumtif sebagai penyumbang terbesar, yakni pada sektor rumah tangga.

"Untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya sebesar Rp414,98 miliar atau 14,39% dan bukan lapangan usaha lainnya sebesar Rp358,34 miliar atau 13,46%," ungkap Bambang di Ambon, Jumat (4/8/2017).

Menurut dia, dari sisi sektor produktif juga menunjukkan kontribusi yang semakin meningkat seperti terlihat pada perdagangan besar dan eceran yang meningkat sebesar Rp107,05 miliar atau 5,28% dan sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp26,66 miliar 32%.

Sedangkan secara nominal, portofolio penyaluran kredit di Provinsi Maluku posisi Mei 2017 masih terkonsentrasi pada sektor rumah tangga dan bukan lapangan usaha, kredit konsumtif 69,37%;?sektor perdagangan besar dan eceran 20,86%; dan sektor konstruksi 2,34% dari total penyaluran kredit perbankan.

"Posisi Mei 2017 penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meningkat sebesar 6,46% (yoy) atau sebesar Rp161,56 miliar dari Rp2.602,64 miliar menjadi Rp2.661,69 miliar. Kondisi ini menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan dengan posisi April 2017 yang tercatat sebesar 5,04% (yoy)," ungkap Bambang.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan penyaluran kredit UMKM masih sebagian besar disalurkan kepada usaha kecil yang mencapai Rp1.144,47 miliar atau sebesar 43,00% dari total kredit UMKM. (CP/Ant)