Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketegangan di Semenanjung Korea Buat Asean Cemas

Ketegangan di Semenanjung Korea Buat Asean Cemas Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para menteri luar negeri Asia Tenggara menyampaikan kecemasan pada Sabtu mengenai ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea terkait dengan pengujian peluru kendali jarak jauh oleh Korea Utara yang "mengancam secara serius" perdamaian dan keamanan global.

Dengan suara keras daripada yang pernah dilontarkan, Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyeru Korea Utara agar mematuhi resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai program nuklirrnya, dan memberi sumbangsih positif bagi perdamaian regional.

Pernyataan itu dikeluarkan terpisah, tidak dimasukkan dalam komunike bersama ASEAN sebagaimana biasa dibuat pada akhir peertemuan para menlu itu.

Menyusul pertemuan tersebut ialah Forum Regional ASEAN (ARF) yang diselenggarakan tiap tahun. Sebanyak 27 menlu termasuk dari Rusia, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, China dan Korea Utara -- akan bertemu untuk membahas isu-isu keamanan Asia.

"Kami dengan tegas menyeru (Korea Utara) sebagai peserta Forum Regional ASEAN, untuk secara positif memberi sumbangsih mewujudkan visi ARF memelihara Asia-Pasifik sebagai kawasan perdamaian yang langgeng, stabilitas, persahabatan dan kemakmuran," demikian pertemuan para menlu ASEAN di Manila.

Korea Utara bertekad mengembangkan rudal yang dengan hulu ledak nuklir mampu mencapai AS dan para pejabat di Washington menyatakan pengujiannya yang paling akhir sepekan lalu menunjukkan rudal itu mungkin bisa mencapai sebagian besar AS.

China telah mendesak semua negara yang terlibat dalam kebuntuan itu untuk tenang dan menahan diri ASEAN tak menunjukkan sikap lebih keras atas Korea Utara yang didesak oleh AS, yang menginginkan negara-negara Asia menurunkan tingkat hubungannya dengan negara yang sudah diisolasi itu.

Negara-negara ASEAN telah menyatakan hal itu sulit karena para anggotanya tidak mempunyai hubungan substanstif dengan Korea Utara.

Menlu Filipina Alan Peter Cayetano, yang mengetuai pertemuan-pertemuan Manila, mengatakan pada Jumat, ASEAN tidak akan mempertimbangkan mengeluarkan Korea Utara dari ARF. Dia menyatakan lebih baik punya dialog dan memanfaatkan peluang yang jarang dimana para pihak yang terlibat dalam isu itu bertemu bersama.

"Ada pandangan bahwa bagaimana kita mendengar mereka atau menghadapi mereka (Korea Utara) jika mereka tidak berada di sana," kata dia kepada wartawan setelah diskusi hingga larut malam dengan para mitranya dari ASEAN.

Beberapa negara Asia, termasuk Korea Selatan, berharap bisa mengadakan pembicaraan bilateral dengan Menlu Korea Utara Ri Yong Ho. Ia bertolak dari Pyongyang pada Sabtu dan dalam perjalanan menuju Manila, demikian kantor berita resmi Korea Utara KCNA melaporkan.(Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: