Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fintech, Kawan atau Lawan?

Fintech, Kawan atau Lawan? Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada tahun 2016 lalu, Industri keuangan Indonesia kedatangan pendatang baru. Jika dulu hanya dikenal lembaga perbankan, asuransi, dana pensiun, dan pasar modal yang masuk dalam kategori industri keuangan, sekarang dikenal yang namanya Financial Technology (Fintech).

Lahirnya industri ini sejatinya merupakan imbas dari rendahnya akses masyarakat untuk mendapatkan layanan keuangan prima dari sektor perbankan. Oleh karena itu, industri ini hadir untuk memberikan layanan keuangan yang cepat dan juga inovatif.

Berdasarkan data Data Asosiasi FinTech Indonesia, pada tahun lalu kelompok masyarakat yang memiliki rekening di bank hanya mencapai 36%. Hal tersebut memberikan ceruk tersendiri bagi lembaga keuangan anyar ini untuk terus mengibarkan sayap bisnisnya.

Menyikapi hal tersebut, lembaga perbankan mulai mengambil ancang-ancang untuk mengantisipasi terjadinya kanibalisasi pasar di sektor keuangan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, perseroan baru saja mendirikan perusahaan modal ventura bernama PT Central Capital Ventura (CCV) pada awal tahun ini.

Perusahaan yang sahamnya dimiliki 100% oleh BCA itu, diberi tugas untuk melakukan investasi dan berkolaborasi dengan perusahaan fintech. Hal tersebut tidak hanya berlaku bagi perusahaan, namun juga diharapkan dapat mendukung ekosistem layanan keuangan entitas usaha perseroan.

Jika dilihat, BCA tampaknya memilih untuk berkawan dengan industri financial technology?ketimbang melakukan kompetisi. Lembaga perbankan lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga baru saja mendirikan perusahaan modal ventura, PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) dipilih untuk membiayai perusahaan startup digital yang bergerak dibidang technology financial.

Tidak tanggung-tanggung, perseroan mentargetkan total dana kelolaan MCI mencapai Rp500 miliar. Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berniat menggandeng beberapa perusahaan technology finansial guna membantu digitalisasi layanan perseroan.

Saat ini BNI sudah mengikat kerja sama dengan 10 perusahaan Fintech, beberapa di antaranya ialah Go-Jek, Plug n Play, dan Tokopedia. Pada tahun ini, salah satu bank pelat merah tersebut tengah melakukan evaluasi peluang kerja sama dengan Tekfin lainnya untuk produk-produk perbankan digital.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga memilih untuk menggandeng perusahaan Fintech untuk pengembangan bisnis. Lengkapnya database dan juga tingginya teknologi yang digunakan menjadi salah satu alasan perseroan untuk menggandeng lembaga Fintech.

Untuk itu, perseroan berniat mengakuisisi perusahaan ventura sebagai pintu gerbang dalam pengembanan bisnis fintech. Direktur Utama BRI, Suprajarto menjelaskan bahwa perseroan akan berkolaborasi dengan fintech.

?Mau tidak mau, suka tidak suka, kami harus kerja sama dengan mereka,? katanya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku lembaga pengawas industri keuangan, terus mendorong lembaga perbankan untuk menggandeng perusahaan fintech guna menjangkau sektor usaha kecil menengah (UKM) yang belum bankable.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: