Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebentar Lagi Balikpapan Punya Pabrik Kompos Kapasitas 1.000 Ton

Sebentar Lagi Balikpapan Punya Pabrik Kompos Kapasitas 1.000 Ton Kredit Foto: Antara Foto
Warta Ekonomi, Balikpapan -

PT Pupuk Indonesia akan membangun pabrik kompos skala kecil di areal tempat pembuangan akhir (TPA) Manggar, Balikpapan Timur. Rencananya operasional pabrik akan mulai Januari 2018 mendatang.

Pemerintah kota Balikpapan tidak menyebutkan besaran dana pembangunan yang dikeluarkan Pupuk Indonesia untuk membangun pabrik kompos berkapasitas 1000 ton pertahun ini diatas areal 3000 meter milik pemkot.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Suryanto mengatakan? pembangunan pabrik ini tindak lanjut kerjasama pemerintah kota dengan Pupuk Indonesia pada tahun 2016 lalu. Pabrik ini nantinya akan memproses sampah organik menjadi kompos setelah dicampur dengan bubuk kayu dan treatment.

?FS sudah lagi mau dibahas pak walikota. Itukan tindak lanjut dari MoU dengan Pupuk Indonesia tahun lalu. Kemudian tindak lanjutnya akan dibuat pabrik,? katanya, Senin (7/8/2017).

Keberadaan pabrik kompos untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah juga memberikan manfaat tidak hanya bagi lingkungan jika dikelola dengan baik tapi juga? mendapatkan keuntungan ekonomis.

?Kalau dihitung itu 5 ton perhari nanti kalau sudah sukses mereka akan bikin yang lebih besar. Jadi uji coba untuk menerangkan masyarakat bahwa kompos bisa dibuat dengan kualitas yang tidak kalah bagus," tandasnya.

Suryanto menambahkan dalam usaha kompos ini kedua pihak belum memperhitungkan sisi bisnisnya karena baru tahap pilot project dengan kapasitas yang terbatas. Pemerintah kota pada Oktober 2017 mulai mengoperasionalkan fasilitas pengolahan dan pemilihan sampah organik dan unorganik. Lokasi di perumahan Daksa, Balikpapan Selatan. Kapasitasnya mencapai 10 ton perhari.

Intermediate treatment Fasilitas (ITF) ini dibangun oleh pemerintah pusat dengan dana Rp10 miliar untuk bangunan saja. ?Insyallah Oktober segera operasional. Kemarin sempat tertunda. Harusnya tahun ini sudah jalan. Kemarin baru gedung dulu sekarang isinya sedang disiapkan. Ada keterlambatan 8-10 bulan,? bebernya.

Mantan Kepala Bappeda ini menyebutkan jika alur pengolahan sampah berjalan idealnya ?maka akan terjadi pengurangan sampah hingga ?80 pesen. Sampah yang dihasilkan perharinya mencapai 350-400 ton. Namun kunci sukses ini ditentukan oleh masyarakat dengan memilih sampah dengan baik. ?Kalau ini clear memilih sampah dari rumah baik dilakukan. Ini bisa sukses dilakukan kalau nggak ada itu susah,? tandasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: