Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indofood Bantah Adanya Penurunan Daya Beli

Indofood Bantah Adanya Penurunan Daya Beli Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menepis kabar yang beredar terkait penurunan daya beli masyarakat. Pasalnya, jika dilihat dari hasil penjualan produk-produk perseroan sepanjang tahun ini masih mangalami pertumbuhan.?

Hal ini disampaikan oleh Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Franciscus Welirang saat ditemui di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

"Kita melihat hitung itu bukan semesternya itu hariannya, ternyata harian itu tumbuh, kalau tumbuh memang daya beli turun, lebih rendah kan itu hanya ekspektasi,?" katanya.?

Hingga semester I?2017 ini, penjualan perseroan hanya naik tipis, namun Ia menyatakan jika hal tersebut disebabkan oleh hari libur yang berlangsung hingga 10 hari.

"Jadi belum ada penurunan daya beli," terang dia.

Ia pun menuturkan bahwa dalam kenyataannya memang ada beberapa pabrik roti berskala kecil yang tutup. Tetapi hal tersebut disebabkan adanya pergeseran konsumsi di masyarakat kelas bawah.

"Ada usaha-usaha kecil yang tutup, betul. Pengusaha roti yang kelasnya harga Rp500 sampai Rp1.000 itu tutup. Kenapa ternyata konsumennya lebih memilih makan mie. Jadi pengusaha kecil mie tumbuh," terangnya.

Namun, untuk pengusaha roti kelas menengah, tercatat tumbuh cukup baik usahanya. Jadi sama sekali tidak ada penurunan daya beli.

"Pas kita tanya ternyata konsumennya banyak kaum millennial. Jadi ada perubahan dan peralihan preferensi konsumen itu terjaid dipasar. Kami melihat itu di UKM kami," pungkas dia.

Seperti diketahui, laba INDF di kuartal II 2017 meningkat 1,8 persen menjadi Rp2,27 triliun dari posisi Rp2,23 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Laba yang meningkat banyak dipengaruhi tingkat pendapatan perseroan yang naik 4,6 persen, dari posisi Rp34,08 triliun di enam bulan pertama tahun lalu menjadi Rp35,65 triliun di semester I-2016. Peningkatan pendapatan diikuti pula oleh peningkatan beban secara proporsional.

Manajemen INDF juga mencatat laba bruto sebesar Rp10,2 triliun, atau tumbuh tipis 4,1 persen dibanding Rp9,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Tingkat laba usaha mencapai Rp4,56 triliun. Peningkatan laba usaha, karena perseroan berhasil meningkatkan penghasilan dari operasional lain, dan bisa menekan beban operasional lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: