Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Heran: Dulu Saya Dibilang Klemar-klemer, Sekarang Tegakkan UU Dibilang Diktator

Jokowi Heran: Dulu Saya Dibilang Klemar-klemer, Sekarang Tegakkan UU Dibilang Diktator Kredit Foto: Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Surakarta -

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa negara hukum yang dijamin konstitusi tidak ada namanya ditaktor dan otoriter.

"Tidak akan ada yang namanya diktator dan otoriter. Tidak akan ada," kata Presiden di Surakarta, Rabu (9/8/2017).

Hal ini diungkapkan Presiden terkait beberapa komentar yang menyatakan dirinya diktator.

Jokowi mengungkapkan bahwa pada awal-awal memimpin dirinya dikatakan "ndeso" dan "klemar-klemer".

"Ada yang menyampaikan, Presiden ndeso, Presiden klemar-klemer, tidak tegas. Eh begitu kita menegakkan UU balik lagi, loncat menjadi otoriter, menjadi diktator. Yang benar yang mana?," kata Jokowi.

Presiden mengatakan negara Indonesia adalah negara hukum yang demokratis, lembaga-lembaga mempunyai peran sendiri-sendiri.

"Mana yang mengontrol, mana yang mengawasi, mana yang melaksanakan program-program yang ada. Eksekutif misalnya dan lembaga-lembaga yang lain yang ada, lembaga negara yang ada, kan juga ada pers, media, ada lembaga swadaya masyarakat ada. Ada masyarakat itu sendiri, semuanya mengawasi," katanya (VF/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: