Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Pede Ekonomi Melesat 5,2% di Sisa Kuartal 2017

BI Pede Ekonomi Melesat 5,2% di Sisa Kuartal 2017 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan kuartal IV 2017 bakal lebih melesat dibandingkan kuartal sebelumnya. Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada pada angka 5,2% di masing-masing kuartal terakhir 2017.

Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (9/8/2017), mengakui stagnannya ekonomi kuartal II 2017 disebabkan karena konsumsi rumah tangga yang belum kuat, namun Ia tetap yakin pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tetap berada direntang 5-5,4%

"Kalau tadi kami bicara di kuartal II 5,01%, kita bicara bahwa konsumsi belum terlalu kuat dan dalam banyak hal ada sejumlah kegiatan di kuartal II yang membuat kontribusi dan konsumsi itu bergeser ke kuartal III 2017. Tapi kalau ditanya tentang revisi, itu tidak, karena kami lihat ekonomi Indonesia dalam kondisi baik," ujar Agus.

Oleh sebab itu, Ia tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal selanjutnya akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.

"Kita lihat di kuartal III-IV pertumbuhan ekonominya bisa di atas 5,2% dimasing-masing kuartalnya. Jadi kalau di kuartal I-II ada dikisaran 5,01%, kita liat di kuartal III-IV itu akan ada di atas 5,2%. Tapi secara nasional perkiraan kami akan ada di 5-5,4%," jelasnya.

Meski begitu, Agus masih enggan mengomentari sektor apa yang menjadi motor penggerak perekonomian disisa kuartal 2017. Intinya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,2%, BI akan tetap konsisten dengan mandat utamanya, yakni memelihara kestabilan nilai tukar rupiah dan inflasi tahun ini yang menjadi ranah kebijakan moneter BI.

"Kami melihat saat ini kondisi rupiah masih dalam kondisi stabil, rupiah masih dalam relatif menguat selama 2016-2017, dan volatilitasnya stabil di 2,5%, itu adalah tugas utama dari BI. Dan ini tercermin dari inflasi, dimana selama 2 tahun terakhir ini dalam kondisi terjaga di kisaran 3%. Sekarang kita juga perkirakan di 4 plus minus 1 persen, dan tahun depan di kisaran 3,5 plus minus 1 persen," cetus Agus.

Sebagaimana diketahui, banyak kalangan menilai daya beli masyarakat yang melemah atau menurun menjadi penyebab tertahannya pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 berada diangka 5,01%, sama dengan kuartal sebelumnya.

Pernyataan itu dikuatkan dengan data BPS yang mencatat bahwa indikator Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II/2017 untuk konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95%. Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan kuartal I/2017 sebesar 4,94%, namun sedikit melambat bila dibandingkan kuartal II/2016 yang mencapai 5,07%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: