Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Luhut Sebut Aspal Plastik Lebih Kuat dan Murah

Menteri Luhut Sebut Aspal Plastik Lebih Kuat dan Murah Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan pihaknya tengah berupaya menanggulangi persoalan sampah plastik di laut Indonesia. Salah satu solusi terbaik adalah mengkonversi sampah plastik menjadi aspal. Metode tersebut berhasil diterapkan di China dan India. Menteri Luhut mengklaim aspal plastik baik untuk digunakan lantaran lebih kuat dan murah.

"Kalau sampah plastik dicampur dijadikan aspal, itu membuat aspal menjadi lebih kuat dan daya tahannya lebih bagus. Cost (biaya) juga lebih murah hingga 8 persen. Nah, kalau itu dilakukan, perkiraannya 1 kilometer aspal membutuhkan sekitar 2,5 ton sampah plastik," kata Menteri Luhut, di sela kunjungan kerjanya di Kota Makassar, Rabu, (9/8/2017).
Menteri Luhut mengungkapkan upaya mengkonversi sampah plastik lebih diprioritaskan ke kantong plastik alias plastic bag. Pertimbangannya, kata dia, kantong plastik lebih sulit didaur ulang dibandingkan dengan botol plastik. "Kalau botol (plastik) tidak, kan bisa didaur ulang. Tapi, kalau kantong plastik itu sampah permanen," ujarnya.
Sampah plastik di laut Indonesia, Menteri Luhut menyebut merupakan yang terbanyak kedua di dunia. Hal tersebut dikarenakan luasnya perairan Nusantara dan posisi Indonesia sebagai kepulauan yang berada pada posisi silang laut. Kondisi tersebut membuat Indonesia banyak menerima hanyutan sampah dari negara lain.?
"Jadi kita nomor dua paling banyak ketumpahan sampah plastik setelah China. Dan itu kalau tidak diawasi berbahaya, nanti sampah itu dimakan ikan, bisa terkontaminasi. Jadi ini perlu kita bereskan," tegas Menteri Luhut.
Untuk pengelolaan sampah plastik menjadi aspal, Menteri Luhut menyebut Indonesia bisa meniru India. Di India, aspal berbahan plastik telah disulap menjadi jalan sepanjang 120.000 kilometer. Untuk merealisasikan hal tersebut, Menteri Luhut menyebut pihaknya tengah mencari cara terbaik mengumpulkan sampah plastik di laut.?
"Akan kita coba bangun sistemnya, nanti Universitas Hasanuddin membantu sistem pengumpulan sampah, tentu kita akan bayar itu," tutur dia?
Menteri Luhut mengimbuhkan pihaknya telah membuat pilot project dari upaya pembuatan aspal dari sampah plastik tersebut. Rencananya, pematangan dari proyek tersebut akan dibahas di Bekasi pekan depan. "Sudah kita buat pilot project di Bali dan kemudian minggu depan di Bekasi akan kita bahas, setelah 17 Agustus," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: