Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden China Nyatakan Perang Terhadap Korupsi

Presiden China Nyatakan Perang Terhadap Korupsi Kredit Foto: Reuters/Gary Cameron
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah provinsi China yang masalah korupsinya pernah disamakan dengan penyakit ?kanker? telah melakukan upaya nyatanya dalam penumpasan kasus korupsi, seperti hujan musim semi yang meniup kabut asap, pejabat China menulis di surat kabar terkemuka negara tersebut, Kamis (10/8/2017).

Provinsi Shanxi yang kaya karena produksi melimpah batu bara di bagian utara Shanxi telah terkenal dengan reputasinya sebagai salah satu daerah paling tinggi akan kasus korupsi di China, dengan jaringan pejabat yang berhubungan dengan Shanxi yang telah dipenjara, pejabat paling senior di antaranya adalah Ling Jihua, yang pernah menjadi pembantu utama mantan presiden Hu Jintao .

Pada tahun 2015, Wakil Perdana Menteri Ma Kai menggambarkan masalah korupsi di Shanxi seperti ?kanker".

Menulis di Harian Rakyat Partai Komunis yang berkuasa, bos partai Shanxi Luo Huining mengatakan bahwa provinsi tersebut dengan tekun mengikuti instruksi dari Presiden Xi Jinping untuk membersihkan kasus korupsi yang merajalela tersebut.

"Semua orang di provinsi ini sangat merasa bahwa upaya habis-habisan dalam rangka menegakkan disiplin partai, seperti hujan musim semi yang membasahi kabut asap," tulis Luo, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, Kamis (10/8/2017).

"Shanxi telah menjadi korban regresi di lingkungan politiknya untuk menjadi penerima manfaat dari upaya habis-habisan untuk memberlakukan disiplin partai," tambahnya.

?Pemimpin partai Shanxi telah belajar "pelajaran pahit" dari masalah korupsi sistemik beberapa tahun terakhir ini,? tulis Luo.

"Kami memiliki tekad untuk membuat keputusan cepat karena situasi yang menuntut untuk menghukum tindakan korupsi," jelasnya.

?Namun beberapa masalah tetap ada,? ungkapnya.

"Beberapa isu di tingkat akar rumput belum sepenuhnya terselesaikan, dan isu baru dan masalah baru terus muncul ke permukaan," tuturnya.

Shanxi, sebagai salah satu provinsi penghasil batu bara terbesar di China, telah melihat ledakan ekonomi yang didukung oleh permintaan energi yang melonjak dalam dekade terakhir, salah satu alasan media pemerintah untuk memberitakan masalah korupsi.

Pada satu periode di tahun 2015, tindakan melawan pejabat korup di provinsi tersebut membuat pemerintah memiliki sekitar 300 pekerjaan untuk diisi, dan kepala partai Shanxi saat itu menggambarkan bagian provinsi tersebut sebagai "daerah bencana".

Presiden Xi telah berjanji untuk menindak tegas dan menyatakan perang melawan cengkeraman korupsi yang meluas, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, masalahnya sangat vital sehingga dapat mempengaruhi kendali partai dalam rangka menegakkan hukum.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: