Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pihak Berwenang AS Lakukan Penyelidikan Terkait Kekerasan di Charlottesville

Pihak Berwenang AS Lakukan Penyelidikan Terkait Kekerasan di Charlottesville Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Donald Trump mengutuk kekerasan di sebuah aksi dari nasionalis kulit putih yang dimaksudkan kepada kelompok Ku Klux Klan dan neo-Nazi, Gedung Putih mengatakan pada hari Minggu, sehari setelah dirinya dikritik melalui spektrum politik karena tidak secara eksplisit mengecam supremasi kulit putih.

Pihak berwenang A.S. membuka penyelidikan atas kekerasan mematikan di Virginia, memberi tekanan baru pada pemerintahan Trump untuk mengambil sikap tegas terhadap ekstremis sayap kanan yang menempati segmen setia basis politik presiden yaitu Partai Republik.

Seorang wanita berusia 32 tahun terbunuh dan 19 orang terluka, lima orang kritis, pada hari Sabtu ketika seorang pria membajak sebuah mobil ke dalam kerumunan orang yang melakukan demonstrasi menentang demonstrasi nasionalis kulit putih di sebelah selatan kota Charlottesville. 15 orang lainnya cedera dalam perkelahian antara nasionalis kulit putih dan kontra-demonstran yang saling bertempur dengan aksi saling pukul, lemparan batu dan juga semprotan merica.

Dua petugas polisi negara bagian Virginia tewas dalam kecelakaan helikopter mereka setelah membantu upaya memadamkan kerusuhan tersebut, yang menurut Walikota Mike Signer disambut oleh hampir 1.000 petugas penegak hukum.

Mantan pasukan Angkatan Darat AS James Alex Fields Jr., 20, seorang pria Ohio kulit putih yang digambarkan oleh seorang mantan guru sekolah menengahnya karena "tergila-gila" dengan ideologi Nazi saat remaja, dijadwalkan hadir di pengadilan atas pembunuhan dan tuduhan lain yang berasal dari kecelakaan mobil yang mematikan.

Investigasi federal atas insiden tersebut "tidak terbatas hanya pada pengemudi," ungkap pejabat Departemen Kehakiman A.S. kepada Reuters.

"Kami akan menyelidiki apakah ada orang lain yang terlibat dalam merencanakan serangan tersebut," tambahnya, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, Senin (14/8/2017).

Demokrat dan Republik mengkritik Trump karena menunggu terlalu lama untuk menangani kekerasan tersebut, krisis besar pertamanya di front domestik yang dirinya hadapi sebagai presiden,? dan karena gagal saat dirinya berbicara untuk secara eksplisit mengutuk demonstran supremasi kulit putih yang memicu huru-hara tersebut.

Trump pada hari Sabtu awalnya mengecam apa yang dirinya sebut sebagai "aksi mengerikan dari kebencian, kefanatikan dan kekerasan di banyak sisi," ungkapnya.

Pada hari Minggu, Gedung Putih menambahkan "Presiden mengatakan dengan sangat kuat dalam pernyataannya kemarin bahwa dirinya secara tegas mengutuk semua bentuk kekerasan, kefanatikan, dan kebencian, dan tentu saja itu termasuk supremasi kulit putih, KKK, neo-Nazi, dan semua kelompok ekstremis. Dirinya menginginkan kesatuan nasional dan membawa semua warga Amerika bersama-sama menghargai satu sama lain,? pungkasnya.

Pernyataan tersebut dikirim melalui email kepada wartawan yang meliput Trump di resor golfnya di New Jersey, dan juga dikaitkan dengan "juru bicara Gedung Putih" yang tidak dikenal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: