Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow, Ternyata Korut Dapat Buat Rudal Tanpa Upaya Impor

Wow, Ternyata Korut Dapat Buat Rudal Tanpa Upaya Impor Kredit Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Warta Ekonomi, Jakarta -

Korea Utara kemungkinan memiliki kemampuan untuk menghasilkan mesin rudal sendiri dan intelijen menunjukkan bahwa hal itu tidak perlu bergantung pada impor, kata pejabat intelijen A.S. pada hari Selasa.

Analisis tersebut membantah sebuah studi baru oleh Institut Studi Strategis yang berbasis di London yang mengatakan bahwa mesin untuk rudal nuklir Korea Utara dikembangkan untuk menyerang Amerika Serikat kemungkinan dibuat di pabrik-pabrik di Ukraina atau Rusia dan mungkin diperoleh melalui jaringan pasar gelap.

The New York Times mengutip penelitian tersebut pada hari Senin (16/8/2017) Laporan surat kabar tersebut mengatakan bahwa penyelidikan rahasia oleh badan intelijen A.S mencerminkan temuan IISS.

"Kami memiliki intelijen untuk menunjukkan bahwa Korea Utara tidak bergantung pada impor mesin," ungkap seorang pejabat intelijen A.S. kepada Reuters.

"Sebaliknya, kita menilai mereka memiliki kemampuan untuk memproduksi mesin itu sendiri," tambahnya, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, Rabu (16/8/2017).

Petugas A.S. tidak mengungkapkan rincian apa pun yang mendukung penyelidikan pada mesin berbahan bakar cair berkinerja tinggi, yang disebut RD-250.

Ukraina membantah telah memasok teknologi pertahanan ke Korea Utara. Pabrik Ukraina yang dikutip oleh The New York Times, milik negara yaitu Yuzhmash, mengatakan bahwa mereka tidak menghasilkan rudal balistik kelas militer sejak kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.

Pejabat intelijen A.S. lainnya mengatakan bahwa modifikasi terhadap RD-250 yang menghasilkan keandalan yang meningkat mungkin bergantung pada ilmuwan asing yang direkrut oleh Korea Utara atau telah dikembangkan oleh orang Korea Utara yang mendapat pengetahuan tersebut di Rusia atau di tempat lain.

Ukraina didukung oleh Amerika Serikat dalam perjuangannya melawan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur. Ketika ditanya tentang laporan bahwa Korea Utara mungkin telah memperoleh mesin yang diproduksi Ukraina, juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert memuji upaya Kiev untuk menghentikan proliferasi senjata.

"Bagaimanapun, Ukraina, kita harus mengatakan memiliki catatan non-proliferasi yang sangat kuat dan itu termasuk secara khusus sehubungan dengan DPRK," ujarnya, menggunakan akronim untuk nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea atau the Democratic People's Republic of Korea.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: