Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban: Afghanistan Akan Jadi Pusara Bagi Amerika Serikat

Taliban: Afghanistan Akan Jadi Pusara Bagi Amerika Serikat Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Jakarta -

Taliban memperingatkan bahwa Afghanistan akan menjadi "pemakaman" untuk Amerika Serikat pada hari Selasa setelah Presiden Donald Trump berikan jalan bagi ribuan tentara Amerika lainnya untuk dikirim ke negara yang dilanda perang tersebut.

"Jika Amerika tidak menarik pasukannya dari Afghanistan, segera Afghanistan akan menjadi kuburan lain bagi negara adidaya ini di abad ke-21," ungkap Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban di Afghanistan, dalam sebuah pernyataan.

Dirinya menambahkan bahwa Amerika harus memikirkan strategi keluar "alih-alih melanjutkan perang".

"Selama ada satu tentara AS di tanah kami, dan mereka terus memaksakan perang kepada kita, kita, dengan semangat tinggi akan melanjutkan jihad kita," ujar Mujahid.

Trump mundur dari janjinya untuk segera mengakhiri perang terpanjang Amerika dalam pidato resmi pertamanya kepada negara tersebut sebagai panglima tertinggi pada Senin, meskipun dirinya tidak mengatakannya secara spesifik.

Dirinya mengatakan bahwa telah menyimpulkan "konsekuensi dari jalan keluar yang cepat dapat diprediksi dan tidak dapat diterima, sehingga membuat kekosongan yang akan segera diisi oleh teroris," ungkapnya.

Sementara itu, Trump menolak untuk menawarkan jumlah pasukan yang terperinci, pejabat senior Gedung Putih mengatakan bahwa dirinya telah memberi kuasa pada menteri pertahanannya untuk mengumpulkan 3.900 lebih tentara ke Afghanistan.

Sebelumnya Mujahid telah menolak strategi tersebut sebagai hal yang tidak dimengerti dan "tidak ada yang baru".

"Untuk saat ini saya dapat memberitahu anda bahwa tidak ada yang baru dalam pidatonya dan ini sangat tidak jelas," ujarnya kepada AFP.

Seorang komandan senior Taliban mengatakan kepada AFP bahwa Trump baru saja melanggengkan "perilaku sombong" presiden sebelumnya seperti George W. Bush.

"Dia hanya menyia-nyiakan tentara Amerika, kita tahu bagaimana mempertahankan negara kita, tidak akan mengubah apapun.

"Selama beberapa generasi kita telah berperang dalam konflik ini, kita tidak takut, kita selalu siap dan kita akan melanjutkan perang ini sampai nafas terakhir kita," ujarnya kepada AFP melalui telepon dari sebuah lokasi yang dirahasiakan.

Dirinya menambahkan bahwa pernyataan tersebut membuktikan bahwa pemerintah Afghanistan saat ini "adalah boneka AS".

Gerilyawan tersebut memberi isyarat niat mereka beberapa menit setelah Trump berbicara dengan mengklaim bahwa kedutaan AS di Kabul telah menjadi target serangan roket Senin malam. Roket tersebut mendarat di lapangan di kuartal diplomatik kota tersebut, tanpa ada korban jiwa yang dilaporkan.

Trump juga mengecam sekutu AS yaitu Pakistan karena menawarkan tempat yang aman bagi "agen kekacauan". Seorang komandan dari jaringan Haqqani yang bermarkas di Taliban, yang lama diyakini memiliki kaitan dengan pendirian militer bayangan Pakistan, mengatakan kepada AFP bahwa Trump "telah membuktikan bahwa ini adalah sebuah Perang Salib".

"Pernyataannya telah membuktikan bahwa dirinya ingin menghilangkan seluruh komunitas umat Muslim," ujarnya.

Sebelum pengumuman Trump, Taliban telah menulis sebuah surat terbuka yang memperingatkan dia untuk tidak mengirim lebih banyak tentara dan meminta penarikan pasukan asing dari Afghanistan secara keseluruhan.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: