Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebagai Tulang Punggung Perekonomian, UKM Masih Rendah Ekspor

Sebagai Tulang Punggung Perekonomian, UKM Masih Rendah Ekspor Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan UKM, Rudi Salahudin mengatakan bahwa UKM merupakan tulang punggung bagi perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari kontribusi terhadap PDB yang mencapai 61,41%, kemudian kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 96,7%.

Namun, kontribusi terhadap ekspor masih rendah hanya mencapai 15,7% dan masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, seperti Vietnam dan Thailand.

Hal ini diutarakan Rudi dalam acara Task Force Agregator bertema Konsolidator Pemberdayaan UKM-IKM Ekspor, Sosial Budaya dan Ekonomi Kreatif, Congress of Indonesian Diaspora (CID) 4th Global Summits di Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Menurut Rudi, rendahnya daya ekspor UKM dikarenakan mininnya pengetahuan tentang tata cara ekspor, terbatasnya akses pasar, sulitnya akses permodalan, dan minimnya pendampingan pengembangan produk. Minimnya pengetahuan ekspor bagi pelaku UKM menyebabkan ketergantungan terhadap jasa perantara.

"Yang menyebabkan UMKM sulit bersaing antara lain ketentuan ekspor di negara tujuan, persyaratan institusi di luar negeri, kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi, dan sebagainya. Serta ada juga kondisi UMKM yang belum mempunyai kemampuan melakukan ekspor secara mandiri," ungkap Rudi.

Selain itu, menurut Rudi, produk layak ekspor juga ada standarisasi, sertifikasi, packaging, labeling, dan sebagainya yang harus diperhatikan. Namun yang terpenting adalah kondisi UMKM yang masih menggunakan jasa perantara untuk melakukan ekspor karena jika UMKM bisa tanpa jasa perantara maka biaya yang dibutuhkan akan lebih sedikit.

"Kondisi seperti ini tentunya harus kita ubah. UMKM kita tidak harus bergantung pada jasa perantara untuk melakukan ekspor. Nanti kita berharap kepada UMKM ini agar bisa lebih mandiri. Untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintah telah menyusun konsep agregator dan konsolidator ekspor yang telah dituangkan dalam materi kebijakan ekonomi ke-9 beberapa waktu yang lalu," tuturnya.

Rudi juga menegaskan peran diaspora sangat dibutuhkan untuk mengembangkan UKM dan IKM dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas untuk mencapai ekspor.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: