Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Idul Adha, Jabar Siapkan 806 Ribu Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Jabar Siapkan 806 Ribu Hewan Kurban Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Ketersediaan hewan kurban di Jawa Barat sekitar 806.000 ekor. Untuk hewan ternak 100.000 ekor, sapinya 115.000-116.000 ribu ekor, kerbau 3.200 ekor, ternak domba 600.000 ekor, dan kambing 91.000 sampai 92.000 ekor.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan ketersediaan dan permintaan hewan kurban di Jawa Barat cukup tinggi. Karena tingginya permintaan hewan ternak ini maka banyak hewan yang didatangkan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan NTB. Hewan-hewan dari luar daerah Jabar akan diperiksa di cek poin pemeriksaan seperti di Banjar, Gunung Sindur, dan Losari. Pemeriksaan dilakukan oleh tim pemeriksa hewan kurban dengan pengawasan sangat ketat.

"Pasokan hewan kurban ada kenaikan, setiap tahun lima sampai sepuluh persen kenaikannya. Kita juga banyak dipasok oleh Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan sebagainya. Memang kalau jumlah populasi untuk domba di Jawa Barat populasi tertinggi di seluruh Indonesia. Jadi, kalau ternak domba itu relatif dari Jawa Barat," katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (23/8/2017).

Aher mengimbau masyarakat agar membeli hewan kurban berlabel atau memiliki tanda sehat dari petugas pemeriksa hewan kurban baik dari provinsi maupun kabupaten/kota.

"Dimohon kepada masyarakat untuk membeli hewan-hewan kurban yang ada kalungnya, yang sudah diberi tanda sehat. Tentu ini tidak menyeluruh ke seluruh Provinsi Jawa Barat, tapi usahakan yang ada kalung sehatnya. Tapi manakala layanan kita tidak sampai ke pelosok-pelosok tertentu, kita mengimbau kepada masyarakat untuk melihat secara fisik hewan tersebut sehat atau tidak sehatnya," kata Aher usai acara pelepasan.

Aher menuturkan bahwahewan yang sehat secara fisik itu memiliki ciri antara lain lincah, tidak ingusan, tidak panas suhu tubuhnya, tidak sakit mata, tidak dikebiri, tidak ada cacat dalam tubuhnya seperti telinganya digunting dan lain-lain.

"Syarat hewan kurban menurut fiqih Islam, sehat dalam arti tidak dikebiri, sudah ompong gigi dua buah, telinga tidak buntung, mata sehat, dan berbadan sehat," ujar Aher dalam sambutan saat melepeas Tim Pemeriksan Hewan Qurban Jabar.

Saat ini kesehatan hewan tidak hanya bisa dicek secara lahiriah saja. Teknologi kedokteran khususnya kedokteran hewan saat ini bisa lebih jauh meneliti kesehatan hewan sehingga bisa meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan hewan.

Total anggota tim yang bertugas dalam pemeriksaan mencapai 600 sampai 800 orang di seluruh Jawa Barat. Anggota Tim Pemeriksa Hewan Qurban terdiri dari 50 orang petugas pemeriksa hewan kurban Provinsi Jawa Barat, 70 orang petugas Dinas Peternakan atau yang menangani fungsi kesehatan hewan di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, dan Kota Cimahi, 15 orang anggota tim Perhimpunan Dokter Hewan Jabar dan 60 orang mahasiswa PSKH Unpad beserta dosen, serta lima orang dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

Adapun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan pihaknya juga melakukan pelatihan kepada masyarakat, seperti petugas DKM. Pelatihan juga dilakukan oleh beberapa dinas terkait di kabupaten/kota.

"Kita pada tahun ini ada 200 orang yang dilatih itu adalah yang dilatih di balai tapi juga ada yang sudah dilatih. Misalnya di ITB karena mereka juga punya kegiatan seperti itu (penyembelihan hewan kurban). Ada juga di beberapa kabupaten atau kota yang sudah dilatih. Ada yang dari DKM, ada yang dari masjid-masjid, ada juga yang dari masyarakat, ada yang dari dokter hewan sendiri," jelasnya.

Dewi menambahkan bahwa secara umum kondisi kesehatan hewan kurban di Jawa Barat baik. Tidak ada penyakit menular yang harus dikhawatirkan setiap tahun dan pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar pun terus bekerja menjamin kesehatan hewan tersebut.

"Ditambah dengan selalu kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya membeli hewan-hewan kurban berlabel sehat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: