Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentingkah Pelatihan dan Seminar untuk Calon Pengusaha?

Pentingkah Pelatihan dan Seminar untuk Calon Pengusaha? Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak memutuskan untuk berhenti menjadi karyawan pada 16 tahun lalu, Hikmat Kurnia (50), seorang pengusaha sukses mengaku tidak mengikuti?proses pelatihan tentang entrepreneurship.

"Saya nyebur begitu saja. Namun, saya punya pengalaman bertahun-tahun mengurus perusahaan orang lain dan ini 'sekolah entrepreneurship' bagi saya," ungkap Hikmat melalui akun media sosialnya sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis (24/8/207).

Namun, Hikmat mengakui bahwa langkahnya bukanlah hal yang mudah untuk ditiru. Karena, menurutnya, kesuksesan tidak serta-merta hadir dalam hidup sebab butuh waktu yang tidak sebentar untuk mencapai titik kejayaan. Sekitar sembilan tahun Hikmat merintis bisnis di bidang penerbitan.?

"Jadi untuk memangkas waktu maka mengikuti workshop, pelatihan, atau sejenisnya adalah jalan pintas untuk menimbang pengalaman orang lain. Saya kok percaya, workshop, pelatihan, atau sejenisnya dirancang supaya para pesertanya siap terjun dalam bisnis. Tidak sekadar berani menyebur. Sebab, bagaimanapun bisnis adalah sistem bermain. Tanpa paham sistem bermain, kita akan jadi pemain yang gagap, kebingungan, kelelahan, dan akhirnya tumbang," tutur Hikmat lagi.

Ia juga mengimbau agar jangan sampai para wirausahawan menjadi pion yang seolah-olah ikut bermain, padahal nyatanya dipermainkan oleh pemain lain. Jika hal demikian yang terjadi, bagi Hikmat, kebangkrutan hanyalah urusan waktu.

"Dan jangan lupa juga, selain ilmu, entrepreneurship juga seni. Jadi tidak ada jaminan yang ikut pelatihan atau sejenisnya pun sukses. Sebab, entrepreneur adalah seniman di atas kanvas perusahaan. Sukses tidaknya sangat tergantung goresan, bukan hanya ilmunya," tegas Hikmat.

Lewat keikutsertaan pelatihan atau sejenisnya inilah, menurut Hikmat, para peserta akan menjadi entrepreneur by design. Bukan entrepreneur by accident. Entrepreneur yang paham bagaimana bisnis berjalan.

"Bukan sekadar coba-coba. Namun, jangan lupa kalau sudah paham seluk-beluknya, harus berani menyebur. Berani buka usaha sebab tak ada entrepreneur tanpa punya usaha," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: