Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gaikindo Klaim Industri Otomotif Bukan Penyebab Macet

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, mengklaim produk industri otomotif (mobil dan sepeda motor) bukanlah penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas, melainkan karena kekurangan ketersediaan infrastruktur jalan.

        Hal itu disampaikan dia, dalam konferensi pers terakhir jelang pelaksanaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, di Jakarta, Kamis (28/7/2016).

        Menurut dia industri otomotif di Indonesia merupakan industri besar yang telah berkontribusi banyak terhadap jalannya roda perekonomian.

        Dia menyinggung besaran ekonomi yang disumbang sektor otomotif. "Otomotif itu menyumbang lebih dari Rp100 triliun pajak setiap tahunnya, kemudian lapangan kerja tak kurang dari sejuta pegawai di tingkatan pertama artinya yang berkaitan langsung, belum lagi di industri turunan," kata dia.

        "Jadi jangan lihat industri otomotif dari sisi negatif saja, yang katanya bikin macet. Kami (industri otomotif) tidak membuat macet, tetapi karena jalannya kurang," ujar dia.

        Satu studi lembaga survei menyatakan, kerugian terukur dari kemacetan Jakarta dalam setahun mencapai Rp150 triliun, yang makin besar jika dimasukkan parameter kerugian tidak terukur, di antaranya kualitas kehidupan dan peluang bisnis.?
        Pada jam-jam macet, sekedar jarak lima kilometer saja sering harus ditempuh lebih dari satu atau dua jam.?
        Jika Nanggoi menyatakan itu, maka pada kenyataannya jalan-jalan tol dan jalan layang juga terus dibangun pemerintah. Yang terkini adalah rencana jalan baru lingkar jembatan Semanggi di Jakarta untuk mengurangi potensi kemacetan lalu-lintas.?

        Dia kemudian memaparkan berbagai sumbangan industri otomotif terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia, termasuk mengundang datangnya banyak penanaman modal dari luar negeri.

        Besarnya kondisi industri otomotif di Indonesia, lanjut dia, juga terlihat dari volume penjualan yang sudah mencapai angka sejuta unit per tahun dan menempatkan pasar otomotif Indonesia dalam sorotan global, termasuk dari organisasi industri otomotif dunia (OICA).

        Sorotan tersebut membuat GIIAS masuk ke dalam kalender pameran dunia OICA 2016.

        "GIIAS ini sudah yang terbesar di Asia Tenggara, melampaui Bangkok Motor Show. Banyak produk terbaru dipamerkan, juga digelarnya konferensi otomotif yang menjadi syarat diakui oleh OICA," papar Yohannes. (ANT)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: