Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ahok Menangis di Persidangan, Massa Pendemo: Tangisan Buaya!

        Ahok Menangis di Persidangan, Massa Pendemo: Tangisan Buaya! Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tampak menangis dan menyatakan tidak ada niatan dirinya menistakan agama seperti yang dituduhkannya ketika membacakan nota keberatannya di Pengadilan Negeri (PN), Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016). Melihat demikia, massa anti Ahok menyatakan bahwa tangisannya tersebut merupakan tangisan buaya alias tangisan palsu.

        "Itu tangisan Ahok mirip tangisan buaya, palsu untuk penista agama," ujar Samsul Alif satu di antara peserta aksi di depan pengadilan.

        Massa telah berkumpul di pengadilan sejak pagi tadi. Mereka yang berkeinginan datang mengawal proses pengadilan berusaha masuk ke ruang berlangsungnya persidangan. Namun, tindakan mereka?dihalangi oleh polisi karena?kapasitas ruangan yang tidak memadai untuk menampung lebih banyak orang.?

        Pantauan di lokasi, massa pendemo berkumpul di luar pagar hingga?meluber ke ruas jalan raya Gajah Mada. Mereka berdiri memadati tiga dari empat jalur di badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas mengalami kemacetan sehingga?hanya bisa dilewati satu jalur.

        Sedangkan sejumlah kelompok anti Ahok lainnya menyiasati dengan menonton jalannya persidangan melalui siaran?streaming dan menyaksikan di layar mini bus SNG milik beberapa stasiun televisi di depan pengadilan.

        Sementara Ahok, di dalam pengadilan, tampak?tak kuasa menahan kesedihan kala menceritakan bagaimana dirinya dibesarkan oleh keluarga muslim asal Bugis.

        "Saya tidak habis pikir kenapa saya dituduh sebagai penista agama Islam? Keluarga saya dari keluarga nonmuslim. Tapi saya diangkat sebagai anak oleh Bapak Baso Amir dan Haji Misribu. Ayah angkat saya mantan Bupati Bone pada 1967-1970. Beliau merupakan adik kandung mantan Panglima TNI almarhum Jenderal Purn Muhammad Yusuf. Ayah angkat saya bersumpah menjadi saudara sampai akhir hayatnya. Kecintaan dua orangtua saya itu kepada saya sangat berbekas," kata Mantan Bupati Belitung Timur itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ferry Hidayat
        Editor: Rahmat Patutie

        Bagikan Artikel: