Wimboh: Hadapi MEA, Indonesia Harus Kuat di dalam

Indonesia dan negara-negara ASEAN telah sepakat untuk membentuk kawasan yang terintegrasi menjadi satu bentuk kawasan yang tunggal atau yang dikenal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Integrasi ini diperlukan untuk keperluan meningkatkan ekonomi dan daya saing ASEAN di mata dunia. Adapun MEA untuk sektor perbankan baru akan berlaku pada 2020.

Calon Anggota Calon Ketua Dewan Komosioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan bahwa Indonesia harus kuat dari dalam ditengah situasi global yang memang sudah terlalu terbuka. "Fokus utama kita lebih banyak kekuatan di dalam. kita bisa kompetitif, tingkatkan efisiensi, sehingga punya basis kuat," ujar Wimboh saat uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Menurutnya Indonesia merupakan big market yang belum terjamah khususnya di daerah-daerah. Besarnya pasar di Indonesia tentu akan menarik minat negara kawasan masuk ke Indonesia dalam kesempatan integrasi MEA ini. Oleh karena itu Indonesia harus lebih kuat didalam guna menghadapi gempuran-gempuran negara asing.

"Kita bukan ofensif. kondisi di dalam dibetulin. Terobosan-terobosan yang harus dilakukan sinergi dari pinggiran. kebijakan OJk akan diarahkan ke sana," jelas Wimboh.

Meski demikian, Wimboh juga tetap memandang penting adanya hubungan diplomasi dengan negara tetangga. Hal ini agar perusahaan domestik yang sudah siap mengepakkan sayapnya bisa ekspansi di negara-negara tersebut. "Perjuangkan diplomasi supaya bisa buka di sana. diplomasi ini penting dilakukan," tutupnya.