PT Maybank Indonesia Tbk (BNII) memproyeksikan pangsa pasar perbankan syariah di 2020 mendatang hanya akan beranjak ke angka 6,13%. Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator menargetkan pangsa pasar syariah dalam tiga tahun mendatang dapat mencapai angka 10%.
Kepala Bank Syariah Maybank Indonesia Herwin Bustaman mengatakan bahwa saat ini pangsa pasar perbankan syariah sudah menembus angka 5%, tepatnya di level 5,17%. Hal itu pun dapat terjadi lantaran PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh baru saja melakukan konversi menjadi bank umum syariah.
Ditambah jika melihat rata-rata pertumbuhan bisnis syariah pada tiga tahun kebelakang, pada tahun 2020 mendatang paling tidak perbankan syariah Indonesia dapat mencapai pangsa pasar 6,13%. Berarti ada kekurangan sekitar Rp400 triliun untuk dapat mencapai angka 10%.
"Untuk menutupi gap, pemerintah bisa memberikan insentif kepada perbankan syariah agar mampu mendorong lebih banyak lagi pembiayaan dari sektor syariah," katanya usai acara Islamic Finance News (IFN) 2017 di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan untuk itu perseroan terus bekerja sama dengan perbankan konvensional untuk menarik lebih banyak lagi dana murah. Dengan begitu, biaya dana perbankan syariah akan berada di level yang rendah, apalagi banyak dari bank syariah yang memfokuskan bisnisnya pada sektor ritel dan usaha kecil menengah (UKM).
Sebelumnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin mengharapkan sekitar 10% dari total APBN bisa masuk ke syariah. Oleh karena itu, diperlukan intensifikasi dan ekstensifikasi dari Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) untuk mewujudkannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: