Pekan Kedua Agustus Alami Inflasi 0,02 Persen

Bank Indonesia (BI) menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada minggu kedua Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen year on year (yoy) sebesar 3,9%.

"Saya melihat inflasi kan 3,88 persen di Juli. Di pekan kedua Agustus kan inflasi 0,02 persen, jadi 3,91 persen (yoy). Jadi kalau bisa ini terus dipertahankan sesuai target inflasi. Kita sambut baik kondisi inflasi hingga pekan kedua inflasi di Agustus," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di kompleks perkantoran BI, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Dia menilai terganjalnya inflasi hingga pekan kedua Agustus tak lepas dari peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang terus berusaha menekan laju inflasi.

"Kita lihat lebih dalam, deflasi terjadi khususnya di tarif angkutan udara, angkutan kota sampai juga bawang putih. Inflasi ada di daging dan telur ayam. Kita sambut baik upaya pemerintah pusat dan daerah untuk terus kendalikan inflasi. Kita lihat terus terjaga," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, BI mengharapkan inflasi sesuai sasaran inflasi yang berada dikisaran 4 plus minus 1 persen. Bahkan lebih jauh, suku bunga kredit perbankan juga akan mengalami penurunan.

"Kita menyambut baik di Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI lalu suku bunga kredit bisa turun 6 bps. Tapi kita kan secara umum masih melihat levelnya di dua digit. Ini masih akan berjalan sesuai konsolidasi di perbankan," ucap Agus.

Data BI mencatat suku bunga kredit menurun sejalan dengan penurunan suku bunga simpanan berjangka. Pada Juni 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,77%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 11,83%.

Demikian halnya suku bunga simpanan dengan tenor 1, 6, 12, dan 24 bulan yang masing-masing tercatat sebesar 6,30%, 6,95%, 7,05% dan 6,95%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,37%, 7,03%, 7,11% dan 6,97%. Di sisi lain, suku bunga simpanan dengan tenor 3 bulan masih stabil berada di 6,62%.