Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -
Seluruh Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Jawa Barat akan menggugat penetapan pasangan calon Ridwan Kamil (Emil)-Daniel yang dikeluarkan DPP ke Mahkamah Partai Golkar. Pasalnya, penetapan pasangan itu sebagai cagub dinilai tidak melalui mekanisme yang semestinya.?
Perwakilan PK Golkar, yang juga Ketua PK Nagreg, Kabupaten Bandung, Yayan Heryana mengatakan pihaknya merasa dibohongi DPP terkait surat keputusan penetapan cagub-cawagub yang sempat beredar beberapa waktu lalu. Pasalnya, DPP sempat menyebut surat itu bodong, pada kenyataannya baik nama yang ada dalam surat itu dan sekarang sama.?
"Kami sangat bingung karena mekanisme sudah kami tempuh. Apa yang menjadi acuan DPP (menunjuk Kamil), padahal survei Kang Dedi meningkat signifikan sekarang-sekarang ini," kata Yayan kepada wartawan di Bandung, Selasa (7/11/2017).
PK Golkar juga menolak keras keputusan yang menetapkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jabar karena dalam Rapat Pimpinan Daerah yang diselenggarakan April silam di Karawang, seluruh kader sepakat mendukung Dedi Mulyadi sebagai cagub Jabar.??
"Penunjukkan Kang Dedi berasal dari grassroot, bukan semata suka tidak suka. Ini telah menempuh mekanisme yang sesuai,"ujar Yayan.
Terkait sikap Dedi Mulyadi yang bisa memahami keputusan DPP, pihak PK justru sebaliknya. Mereka tidak bisa memahami keputusan menetapkan Kamil sebagai calon orang nomor satu di Jabar. Terlebih, Dedi telah menerima amanah dari pengurus daerah saat Rapimda lalu.?
"Kami di grassroot marah besar, kami tak ingin baju kami pelan-pelan luntur dengan statement tak populer dari DPP," tegas Yayan.
Dia mengklaim, jika nantinya DPP benar-benar mengusung Ridwan Kamil pada perhelatan Pemilihan Gubernur Jabar, pihaknya akan tetap mendukung Dedi Mulyadi sebagai cagub Jabar. Termasuk, bila Bupati Purwakarta tersebut diusung oleh partai politik lain. Meski begitu, dirinya menegaskan, rekan-rekannya tak akan meninggalkan Partai Golkar.???
"Apapun partai yang akan mengusungnya nanti,?kami tetap mendukung Kang Dedi," pungkasnya.
Perwakilan PK Golkar, yang juga Ketua PK Nagreg, Kabupaten Bandung, Yayan Heryana mengatakan pihaknya merasa dibohongi DPP terkait surat keputusan penetapan cagub-cawagub yang sempat beredar beberapa waktu lalu. Pasalnya, DPP sempat menyebut surat itu bodong, pada kenyataannya baik nama yang ada dalam surat itu dan sekarang sama.?
"Kami sangat bingung karena mekanisme sudah kami tempuh. Apa yang menjadi acuan DPP (menunjuk Kamil), padahal survei Kang Dedi meningkat signifikan sekarang-sekarang ini," kata Yayan kepada wartawan di Bandung, Selasa (7/11/2017).
PK Golkar juga menolak keras keputusan yang menetapkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jabar karena dalam Rapat Pimpinan Daerah yang diselenggarakan April silam di Karawang, seluruh kader sepakat mendukung Dedi Mulyadi sebagai cagub Jabar.??
"Penunjukkan Kang Dedi berasal dari grassroot, bukan semata suka tidak suka. Ini telah menempuh mekanisme yang sesuai,"ujar Yayan.
Terkait sikap Dedi Mulyadi yang bisa memahami keputusan DPP, pihak PK justru sebaliknya. Mereka tidak bisa memahami keputusan menetapkan Kamil sebagai calon orang nomor satu di Jabar. Terlebih, Dedi telah menerima amanah dari pengurus daerah saat Rapimda lalu.?
"Kami di grassroot marah besar, kami tak ingin baju kami pelan-pelan luntur dengan statement tak populer dari DPP," tegas Yayan.
Dia mengklaim, jika nantinya DPP benar-benar mengusung Ridwan Kamil pada perhelatan Pemilihan Gubernur Jabar, pihaknya akan tetap mendukung Dedi Mulyadi sebagai cagub Jabar. Termasuk, bila Bupati Purwakarta tersebut diusung oleh partai politik lain. Meski begitu, dirinya menegaskan, rekan-rekannya tak akan meninggalkan Partai Golkar.???
"Apapun partai yang akan mengusungnya nanti,?kami tetap mendukung Kang Dedi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil