Kredit Foto: Freeport Indonesia
Pakar manajemen dan pengajar dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada,?Fahmy Radhi mengatakan Pembentukan Holding BUMN Tambang merupakan keniscayaan serta meningkatkan kehati-hatian. Ia beralasan selain untuk memperkuat BUMN Tambang agar bisa bersaing di pasar global, holding tambang ini diharapkan mampu mengelola rencana divestasi 51% saham Freeport.
"Namun proses pembentukan holding BUMN Tambang cenderung blunder, pertama penunjukan Budi Sadikin sebagai Direktur holding tambang cenderung menimbulkan kecemburuan." katanya di Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Lanjutnya, Ia menilai BS (Budi Sadikin) sangat profesional di bidang keuangan yang dibuktikan saat menjadi dirut Bank Mandiri. "Namun, BS saat ini masih minim pengalaman di bidang tambang," tambahnya.
Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD mengatakan untuk pihak-pihak yang mengaku dirugikan atas keberadaan holding tambang tidak ada salahnya untuk kembali melakukan judicial review ke Mahkamah Agung (MA).
"Ini dilakukan untuk kembali membuktikan terkait keabsahan landasan hukum pembentukkan holding BUMN." tambahnya, Kamis (24/11).
"Jadi silakan saja, dulu teman-teman KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) juga pernah mengajukan judical review di mana saya tanda-tangan di sana," imbuh Ketua MK periode 2008-2013 ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: