Mau Tahu Miliarder Bitcoin Pertama di Dunia? Ini Dia...

Cameron dan Tyler Winklevoss, kembar identik yang mengklaim bahwa Mark Zuckerberg mencuri ide mereka untuk Facebook sekarang telah menjadi miliarder Bitcoin pertama di dunia.

Kembar tersebut menuntut Zuckerberg terkait dengan Facebook pada tahun 2009, kemudian menerima penyelesaian sebesar US$ 65 juta (A$ 85,5 juta) dan menggunakan sebagian dari uang itu (A$ 14 juta) untuk diinvestasikan di Bitcoin pada tahun 2013. Saudara laki-laki tersebut dilaporkan membeli 1 persen dari semua Bitcoin yang beredar saat itu.

Sejak saat itu, mata uang digital telah meningkat nilainya tembus sebesar 10.000 persen, membuat saudara tirinya berusia 36 tahun. Mereka dilaporkan menggambarkan cryptocurrency sebagai "lebih baik dari emas". Bila dibandingkan dengan emas, Bitcoin memiliki sembilan sifat dasar yang sama, termasuk kelangkaan, daya tahan dan mudah dibawa, dan cocok dengan warna emas pada semua ciri ini.

"Kami melihat Bitcoin berpotensi menjadi jaringan sosial terbesar," ujar Tyler pada 2016. Menurut Financial Times, kembar tersebut menganggap Bitcoin sebagai ekonomi digital yang hilang yang akan mengubah cara transaksi yang sudah ada.

Pasangan ini pertama kali belajar tentang Bitcoin saat berlibur di Ibiza pada tahun 2012, dan pada tahun 2015 mereka meluncurkan pasar mata uang digital, yang dikenal dengan Gemini, yang memungkinkan investor membeli, menjual dan menyimpan Bitcoin.

"Kami ingin membangun pertukaran yang serupa dengan Nasdaq atau NYSE untuk mata uang digital," ungkap Tyler Winklevoss saat itu, sebagaimana dikutip dari News.com.au, Senin (4/12/2017).

"Kami menginginkan sesuatu yang diinginkan oleh Wall Street dan Main Street," tutur kedua bersaudara tersebut.

Meskipun ada sejumlah halangan selama bertahun-tahun dan spekulasi yang terus berlanjut dari para ahli keuangan, Bitcoin baru-baru ini memecahkan rekor baru sebesar US$10.000 (A$13.150).

"Saya ingat ketika orang mengatakan Facebook adalah sebuah keisengan belaka," Tyler mengatakan kepada Financial Times.

"Kami melihat film ini sudah diputar bersama dengan Facebook. Kami merasa seperti berada di film yang sama lagi, hanya dengan pemeran karakter yang berbeda," pungkasnya.