Ini Penyebab Makassar Catat Inflasi pada Maret 2018

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Makassar menjadi satu-satu kota yang mengalami inflasi di Sulsel periode Maret 2018. Dari lima kota Indeks Harga Konsumen atau IHK, hanya ibukota provinsi yang mencatatkan kinerja negatif. Adapun empat kota IHK lain meliputi Palopo, Parepare, Bulukumba dan Bone mengalami deflasi, seiring dengan capaian Sulsel.

Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, mengungkapkan Makassar mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, tatkala Sulsel mencatat deflasi 0,06 persen. Bahkan, Parepare mencatatkan deflasi yang cukup tinggi mencapai 0,95 persen. "Dari lima kota IHK, hanya Makassar yang inflasi. Yang lainnya deflasi, seperti Sulsel, dimana Palopo tertinggi dan Bulukumba terendah," kata dia, Selasa (2/4/2018).

Berdasarkan data BPS, secara keseluruhan deflasi Sulsel periode Maret sebesar 0,06 persen dengan IHK 132,57.? Itu merupakan deflasi pertama Sulsel pada tahun ini, setelah pada dua bulan pertama mengalami inflasi, masing-masing 0,81 persen dan 0,23 persen.?

Nursam memaparkan inflasi Makassar dipicu kenaikan harga pada empat kelompok pengeluaran. Yang paling berpengaruh dan signifikan naik adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,45 persen. Disusul kelompok kesehatan (0,29 persen); kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,08 persen) serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,06 persen).

Adapun tiga kelompok pengeluaran lain mengalami deflasi atau penurunan harga. Rinciannya yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun sebesar 0,03 persen; kelompok sandang turun sebesar 0,23 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,52 persen.

Secara keseluruhan, inflasi Makassar sebesar 0,02 persen dengan IHK 133,28 persen membuat laju inflasi kalendar pada Maret 2018 mencapai 0,89 persen. Adapun laju inflasi tahun ke tahun, rentang Maret 2018 terhadap Maret 2017 mencapai 3,57 persen.